TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pasar Seni Enggal, yang menjadi pusat kegiatan para seniman Lampung, telah ada sejak awal tahun 1990-an.
Saksi sejarah Pasar Seni Enggal, Bambang Suroboyo mengatakan, ketika ia datang ke Lampung pada 1987, lokasi Pasar Seni Enggal saat itu masih berupa tanah lapang.
Ada beberapa pohon tumbuh di lapangan tersebut, serta tempat memelihara burung dara.
“Waktu itu, seniman di Lampung masih bisa dihitung dengan jari, termasuk saya. Pada waktu itu, saya mendirikan Pondok Seni, yang bisa dibilang cikal bakal tumbuhnya seniman lukis di pasar seni,” tutur pria yang akrab dipanggil Bambang SBY.
Melihat kondisi seniman lukis Lampung yang masih terbatas dari sisi kuantitas dibanding Jakarta, Bambang kemudian menyampaikan keluh kesah itu kepada Presiden Kedua RI Soeharto.
“Waktu itu, saya hobinya melukis para pejabat-pejabat daerah Lampung. Pada satu kesempatan, saya melukis Presiden Soeharto melalui fotony,a dan langsung saya berikan kepada pihak istana, yang diterima oleh ajudannya. Saya berikan lukisan tersebut, berikut tulisan surat atas keluh kesah saya, terhadap dunia seni yang ada di Lampung,” tuturnya.
Tak berapa lama, Pasar Seni Enggal dibangun.
Saat pembangunan berlangsung, Bambang mengaku, ia tidak mengetahui hal tersebut.
Pasar Seni Enggal kemudian diresmikan Menteri Penerangan saat itu Harmoko.
Bambang SBY bersama Pondok Seni binaannya akhirnya mengisi pondok-pondok yang disediakan di sana.
Menurut Bambang, arsitektur Pasar Seni Enggal ketika itu berbeda dengan kondisi saat ini.
“Dulu, pondok-pondok yang ada itu masih berupa palang kayu, yang bertembokan triplek. Lalu, pada panggung utamanya, yang kita lihat sekarang bertingkat pada tempat duduknya, dulu itu, bentuknya masih datar, belum bertingkat,” ujarnya.
“Yang awal mengisi Pasar Seni Enggal ialah saya sendiri bersama teman-teman seniman dari Pondok Seni asuhan saya. Lalu, ada juga perajin tradisonal tapis, serta beberapa sanggar tari juga yang akhirnya berkembang sampai sekarang ini,” kata Bambang SBY.
Sumber : http://lampung.tribunnews.com/2017/06/09/berawal-dari-lukisan-buat-presiden-soeharto-begini-sejarah-pendirian-pasar-seni-enggal