COMMANDER’S CALL ABRI

COMMANDER’S CALL ABRI [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Hari ini rapat kerdja para pimpinan teras ABRI Insja Allah akan dibuka oleh Presiden Soeharto. Dua aspek penting jang kita lihat didalam rapat kerdja pimpinan ABRI kali ini. Pertama, ini adalah rapat kerdja pertama setelah integrasi ABRI meningkat kepada pelaksanaannja. Kedua, kalau kita melihat tugas dan peranan ABRI didalam mengamankan djalannja rentjana2 nasional, rapat kerdja kali ini tentu sangat penting pula artinja bagi pengkoordinasian, pengintegrasian serta pengsynchronisasian partisipasi ABRI, pada tiap eselon sampai ketiap pelosok Tanah Air didalam mengamankan suksesnja pelaksanaan rentjana2 besar jang akan dihadapi didalam waktu dekat ini. Rentjana2 besar itu adalah PELITA tahun kedua dan PEMILU.

Walaupun PEMILU sebetulnja adalah merupakan bahagian dari PELITA itu sendiri, tetapi karena aspek dan efeknja jang sangat penting bagi pelaksanaan PELITA, maka PEMILU itu seolah-olah rnendapat perhatian dan penanggulangan jang terpisah dari pada penanggulangan PELITA sendiri. Karena tidak bisa dipisahkan penanggulangan PELITA sebagai pentjiptaan kondisi dan iklim bagi PEMILU, dari pelaksanaan PEMILU seagai pelaksanaan bahagian landasan politik-psikologis dari PELITA, karena PEMILU akan mentjiptakan pula suatu kondisi dan iklim bagi pelaksanaan PELITA itu. Maka itu dikatakan pelaksanaan PEMILU sajogianja tidak mengganggu pelaksanaan PELITA. Tetapi untuk mentjapai tingkat maksimal dari pengertian jang demikian, memang sangat diperlukan koordinasi integrasi dan synchronisasi semua partisipan didalam penanggulangannja. Djuga antara unsur2 ABRI sebagai aparatur pengamanan.

Koordinasi, integrasi dan synchronisasi landasan rentjana bagi pengamanannja memang sangat diperlukan, sehingga kondisi dan iklim ketentraman, baik fisik ataupun psikis dapat tertjipta setjara maksimal pula bagi para partisipan untuk ikut serta memberikan sahamnja didalam mensukseskan pelaksanaan PELITA setjara keseluruhan, ataupun didalam mensukseskan pelaksanaan PEMILU sebagai bahagian Penting jang mempunjai aspek politik – psikolokis didalam melandasi spontanitas untuk berpartisipasi mensukseskan pelaksanaan PELITA. Karena itu pulalah maka waktu disekitar pelaksanaan PEMILU itu merupakan bahagian jang sangat peka dalam pelaksnaan REPELITA, karena sangat rawan bagi pertumbuhan salah – paham, bahkan rawan bagi pertumbuhan pertentangan paham. Apalagi dimana kita mengetahui, bahwa segala matjam dan bentuk subversi tentu tidak akan membiarkan kesempatan jang peka dan rawan itu berlalu begitu sadja, tanpa berbuat sesuatu untuk menimbulkan atau untuk mempertadjam salah paham dan pertentangan antara kita sesama partner Orde Pembangunan.

Salah sikap, salah utjap karena salah bahasa, apalagi kalau salah tindak, didalam suasana peka dan rawan itu, mudah sekali meluapkan emosi untuk beraksi dan bereaksi antara sesama partner dan partisipan. Memang tidak mudah tugas dan tanggung – djawab para petugas keamanan didalam keadaan jang politis – psikolokis peka dan rawan seperti itu. Dalam keadaan seperti itu para partisipan sendiri mudah sekali lupa akan kewadjiban dan tanggung-djawabnja sendiri untuk turut serta mentjegah segala sesuatu jang bisa menimbulkan gangguan keamanan dan ketentraman. Dalam keadaan seperti itu para partisipan dalam emosi ketjepatannja melakukan aksi atau reaksi kadang2 mudah sekali lupa kepada kewadjiban dan tanggung-djawabnja terhadap keamanan dan pengamanan. Dalam keadaan demikian kesalahan jang dilihat, hanja kesalahan jang diperbuat oleh pihak lain.

Penjelenggaraan Commander’s Call bukan sesuatu jang baru didalam kehidupan ABRI. Tetapi Commander s Call jang akan dimulai hari ini memang sangat penting dan menundjukkan bahwa ABRI menjadari benar bagaimana pentingnja tugas jang dipertjajakan kepadanja, agar para partisipan didalam berpartisipasi menjelenggarakan pembangunan jang diinginkannja tidak mendjerumuskan diri atau terdjerumus kedalam aksi dan reaksi jang bisa menghambat, bahkan bisa menggagalkan pembangunan jang diselenggarakannja itu.

Dengan pengertian itulah kita mengarahkan perhatian dan harapan kita kepada Commander’s Call jang dibuka hari ini. Dan dengan pengertian dan harapan itu pula kita memohon dan berdo’ a kepada Tuhan Jang Maha Esa, semoga Commander’s Call ini mendapat rachmatNja dalam wudjud integrasi struktur, mission dan program kerdja ABRI jang didalam pelaksanaan tugas dan tanggung-djawabnja berhasil pula menegakkan wibawanja dan kepertjajaan rakjat terhadapnja untuk berintegrasi dan berpartisipasi dalam menegakkan keamanan bagi pelaksanaan PELITA dan PEMILU. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (1970)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 555-556.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.