DARI MUJIBUR UNTUK SOEHARTO

DARI MUJIBUR UNTUK SOEHARTO [1]

 

Jakarta, Kompas

Utusan khusus Bangladesh, Shamsul Haque (kiri) Jum’at siang menyampaikan surat PM Mujibur Rahman untuk Presiden Soeharto. Karena Presiden sedang ke daerah, surat diterima Wakil Presiden Sultan Hamengkubuwono-IX (tengah) di “Istana Mersela” (Merdeka Selatan).

Dengan Wakil Presiden yang didampingi Menlu Adam Malik (kanan) utusan Bangladesh itu berdiskusi tentang masalah2 yang menyangkut “perikemanusiaan”.

Yakni soal tahanan Pakistan dan orang Benggali. Kepada pers, Shamsul Haque dan Dubes Bangladesh Panni menjelaskan, usul Bangladesh-India bulan April pada Pakistan adalah “posisi terakhir” Cacca.

Yaitu pelepasan serentak 90.000 tawanan perang Pakistan, pemulangan 300.000 orang Benggali yang tinggal di Pakistan dan pengiriman 260.000 orang Pakistan yang masih tinggal di Bangladesh kembali ke Pakistan.

“Ini suatu package-deal, suatu keutuhan yang tak dapat ditawar2. Sebab jelas merupakan soal perikemanusiaan”, kata Shamsul Haque.

Ditanya kesan2nya oleh pers, Menlu Adam Malik berpendapat, bahwa secara teoritis hal itu dapat saja dilaksanakan.

Masalahnya adalah keengganan Pakistan untuk menerima orang2 yang dianggap Bangladesh sebagai warga Pakistan. Orang2 ini adalah sisa dari 400.000 orang Muslimin dari India yang pergi ke Pakistan Timur ketika Inggris memecah bekas jajahannya menjadi India dan Pakistan. Sebagian lainnya telah memilih menjadi warga Bangladesh, ketika negara ini terbentuk.

Menurut Adam Malik, sebaiknya antara Pakistan dan Bangladesh segera saling berhubungan sehingga masalah2 perikemanusiaan itu lebih mudah mereka selesaikan bersama. (DTS)

Sumber: KOMPAS (12/05/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 119-120.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.