DUA OKNUM “LUBANG BUAJA TERTANGKAP” [1]
Djakarta, Kompas
Achir2 ini dalam beberapa surat kabar Ibukota telah dimuat tentang penangkapan Moh. Jamin bin Amsar dan Sjafei bin Amron dari Kampung Benda Barat Rt.0018/08 Kelurahan Tjempaka Putih oleh Koramil Tjempaka Putih. Diterangkannja bahwa mereka itu ditangkap oleh karena tidak mau mendjual tanahnja kepada “Jajasan Harapan Kita”.
Terlepas dari keterangan diatas mereka berdua ditangkap oleh karena terlibat dalam G-30-S/PKI, hal mana terbukti dari pengakuannja pada pemeriksaan pendahuluan. Moh. Jamin bin Amsar telah mengakui bahwa pada tahun 1964 telah melakukan sumpah partai (sumpah setia kepada PKI) dihadapan Sutjadi selaku Ketua Grup PKI. Dan pada tanggal 20 sampai 28 Agustus ’65 mengikuti latihan kemiliteran di Lubang Buaja. Tanggal 29 Sept. ’65 ia dipanggil kembali untuk bertugas di Lubang Buaja, dimana kemudian ia diperlengkapi dengan pakaian seragam, sendjata dan tanda2 pengenal lainnja. Sewaktu diadakan penjiksaan/pembunuhan terhadap para djenderal, ia bertugas mengamankan Lubang Buaja. Achirnja ia berhasil lolos ketika Lubang Buaja dikepung dan dapat dikuasai pasukan ABRI kembali.
Sedang Sjafei bin Amron adalah anggota PKI ranting Gang Batjang I Tjempaka Putih semendjak tahun 1964. Pada tanggal 20 s/d 25 Agustus ia mengikuti latihan militer di Lubang Buaja, dimana pada malam harinja mendapat kursus dari Major Udara Bujono alias Pak Imam. Ia bertugas di Lubang Buaja pada tanggal 29 Sept s/d 8 Okt. 65 bersama2 dengan Moh. Jamin, demikian Pandam V/Djaya. (DTS)
Sumber: KOMPAS (12/02/1970)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 587.