GEDUNG PUSAT KEHUTANAN DIRESMIKAN

GEDUNG PUSAT KEHUTANAN DIRESMIKAN

Presiden Soeharto Rabu pagi meresmikan pemanfaatan kompleks Gedung Pusat Kehutanan "Manggala Wanabakti" di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat.

Presiden membubuhkan tandatangannya pada prasasti berupa kayu yang sudah membatu. Dalam peresmiankali ini, Presiden tidak menyampaikan pidato.

Gedung Manggala Wanabakti yang dirancang megah itu memberi dukungan integritas bagi kompleks lembaga tertinggi negara gedung MPR/DPR di sebelahnya.

Gugusan bangunan terdiri dari enam blok. Blok-1 bertingkat 15 dengan luas 22.000 meter persegi digunakan oleh Departemen Kehutanan dan badan-badan internasional. Kemudian Blok-4 yang luasnya 27.000 meter persegi merupakan gugusan bangunan bertingkat 10, disewakan untuk perkantoran swasta. Kini telah dihuni sekitar 55 persen dan akhir tahun mencapai 80 persen.

Sebagai pelengkap, Blok-2 dan 3 merupakan bangunan rendah bertingkat satu, terdiri dari ruang sidang utama, 1 ruang rapat, balai pertemuan, restoran serta ruang pameran. Sedang Blok-5 dan 6, masing-masing gedung mekanik serta gedung museum/perpustakaan kehutanan.

Seluruh gedung menggunakan konstruksi beton bertulang, kecuali rangka dari ruang sidang utama dibuat dari baja dan atapnya pelat tembaga. Lantai gedung seluruhnya terbuat dari parket kayu jati, kecuali di lantai satu dengan lantai dan dinding marmer.

Taman Hutan

Gedung ini didirikan di atas tanah seluas 12 hektar, dilingkungi taman hutan serta taman parkir teduh yang dapat menampung 600 kendaraan. Juga disediakan dua landasan pesawat helikopter di tepi danau buatan dan di atas gedung Blok-4.

Taman hutan di sekeliling gedung nantinya merupakan kantong hijau di wilayah DKI Jakarta dan membuat kompleks itu sebagai "kota hutan". Sekitar 2.000 jenis pohon ditanam di sana meliputi tanaman komersial tanaman pelindung, tanaman hias dan pohon-pohon langka.

Taman tersebut merupakan koleksi yang dapat dijadikan obyek studi, hutan wisata dan sebagai tempat bermukim satwa liar terutama berbagai jenis burung.

Rp 50 Milyar

Menteri Kehutanan Soedjarwo dalam laporannya, mengatakan, biaya pembangunan gedung beserta taman hutannya sekitar Rp 50 milyar. Dana tersebut diperoleh dari sumbangan, bantuan dari dana yang dikelola pemerintah, serta kredit bank.

Namun gedung beserta taman hutannya, sesuai dengan Keppres No.6 tahun 1983 telah dinyatakan sebagai milik negara yang pengelolaannya ditugaskan kepada Yayasan Sarana Wana Jaya.

Gedung Manggala Wanabakti merupakan pusat seluruh kegiatan kehutanan, meliputi pengelolaan hutan negara, pembinaan konservasi, pembinaan potensi aparat kehutanan, pembinaan hubungan dan informasi, serta pembinaan generasi penerus.

Selesai peresmian, Presiden didampingi Ny. Tien Soeharto dan beberapa menteri meninjau keliling. Ny. Tien Soeharto juga membuka Pameran Pembangunan Kehutanan di gedung itu yang akan berlangsung selama satu minggu. (RA)

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (24/08/1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 465-466.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.