GENERASI MUDA HARUS BIASAKAN HIDUP DENGAN DISIPLIN TINGGI

GENERASI MUDA HARUS BIASAKAN HIDUP DENGAN DISIPLIN TINGGI

Pesan Presiden Pada Apel Besar Pramuka :

Membiasakan diri untuk hidup dengan disiplin tinggi mutlak perlu dimiliki oleh setiap generasi muda.

“Kalian harus sadar, keberhasilan sesuatu bangsa dan juga keberhasilan seseorang tidak datang begitu saja melainkan harus dicapai dengan usaha jerih payah didasari disiplin tinggi. Karena itu jangan kalian sia-siakan kesempatan yang ada sekarang”.

Demikian pesan Presiden Soeharto pada apel besar pramuka, memperingati hari Pramuka ke-23 di Bumi Perkemahan Cibubur kemarin.

Presiden, yang bertindak sebagai Pembina Upacara mengingatkan bahwa tantangan yang akan dihadapi di masa depan tidak lebih ringan dibanding dengan tantangan yang dihadapi para pendahulu.

Untuk itu kaum muda Indonesia harus belajar dalam arti seluas-luasnya dengan tekun dan sungguh-sungguh sehingga punya pegangan, ketrampilan dan mental yang bisa diandalkan untuk membangun masa depan bangsa ini.

Pembangunan yang telah dirintis para orang tua, kelak harus diteruskan untuk makin mendekatnya terwujudnya masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Karenanya, tidak bisa lain kecuali harus bekerja keras mempersiapkan diri hingga menjadi manusia pembangun yang tangguh dan tahan uji.

“Ingatlah, untuk membangun bangsa yang memiliki wilayah luas dengan jumlah penduduk lebih 160 juta tidak mudah dan memerlukan kerja keras dalam jangka waktu panjang. Kalian harus bisa mewujudkan cita-cita itu,” tegasnya.

Di hadapan sekitar 2000 warga pramuka mulai dari penggalang sampai penegak dan para pembina, Kepala Negara menguraikan secara panjang lebar mengenai sejarah perjuangan bangsa untuk merebut, menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan nasional.

Pertempuran terjadi dimana-mana seolah-olah bumi pertiwi ini dibasahi dengan darah pahlawan. Semuanya itu menggambarkan betapa gigihnya para pendahulu, karena mereka yakin dengan kemerdekaan bangsa ini dapat bebas menentukan masa sendiri.

“Saya memang selalu merasa gembira berada di tengah-tengah Pramuka yang nampak berseri-seri. sehat dan bersemangat. Ini menambah tebalnya keyakinan saya, kalian kelak pasti akan mampu meneruskan perjuangan kami dengan pembangunan yang memberi kemajuan, kesejahteraan dan kebahagiaan kita semua,” tutur Presiden Soeharto.

Berkembang

Gerakan Pramuka yang kini telah berusia 23 tahun diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga dapat benar-benar meningkatkan mutu setiap anggota Pramuka.

Memang selama ini gerakan pramuka telah mampu menjadi gerakan pendidikan anak-anak dan remaja yang paling baik di luar pendidikan formal dan keluarga, tetapi semua pihak berharap pramuka dapat terus berkembang.

Dalam kaitan itu pula Presiden mengajak seluruh pimpinan pramuka untuk meningkatkan dan melatih anak-anak berdasarkan semangat pramuka.

Sebab maju mundurnya gerakan ini, berhasil tidaknya menciptakan manusia pembangunan yang Pancasilawan sebagian besar berada di tangan pimpinan dan pembinanya.

“Semuanya itu perlu kita renungkan sedalam-dalamnya dalam peringatan hari Pramuka ini sekaligus menjelang peringatan Hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-39 dua hari lagi”, demikian Presiden Soeharto.

Jalannya Upacara

Mendahului upacara resmi apel besar dalam rangka Hari Pramuka tahun 1984 dilakukan upacara pengibaran bendera sekaligus penghormatan kepada panji Gerakan Pramuka yang dikawal satu kompi Pramuka Penegak Pandega se-DKI Jakarta. Bertindak sebagai Pembina upacara ketua Kwartir Nasional (Kakwarnas) Gerakan Pramuka Mashudi.

Tepat pukul 09.00 WIB Presiden bersama Ibu Tien Soeharto tiba di bumi perkemahan Widya Mandala Krida Bhakti Pramuka (Wiladatika) disambut Kakwaras Mashudi dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Wapres bersama Ibu Umar Wirahadikusumah, tiba beberapa saat sebelumnya. Beberapa menteri nampak hadir antara lain, Mendagri Soepardjo Rustam yang juga selaku Ketua Harian majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka dan Menseneg Sudharmono SH.

Tanda Penghargaan

Presiden Soeharto didampingi Ibu Tien dan Kakwarnas Mashudi, kemudian menyematkan tanda penghargaan berupa lencana masing-masing kepada, wakil Alm. Brigjen TNI (Purn) R Soebrantas (Lencana Melati), Mayjen TNI (Purn) dr. Soedjono (Lencana Melati), Ny. L.Irsan Radjamin (Lencana Dharma Bakti), Soewaryo Yolek (Lencana Dharma Bakti), R.Supandi (Lencana Dharma Bakti) dan Adi Dwirastati (Lencana Dharma Bakti).

Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada peserta kegiatan berprestasi terbaik dalam kegiatan-kegiatan Hari Pramuka tahun 1984 di antaranya, Kegiatan Siaga, Gladian Pemimpin Regu, Gladian Pemimpin Satuan Penegak Pandega dan Lomba Baris-Berbaris.

Penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba karya tulis kepramukaan yang diikuti wartawan anggota PWI, juga dilakukan Presiden kepada Juara I, II, III dan harapan masing-masing, Ansor F. (Berita Yudha), Sjamsuar Djamil (Analisa, Medan), Yatim Kelana (Yudha Minggu Sport Film) dan Sjahruddin (AB) yang diwakili Pengurus PWI Pusat Soebagio Pr.

Rangkaian upacara apel besar hari Pramuka tahun 1984 dilanjutkan dengan demonstrasi permainan Pramuka Siaga, dan penampilan drumband – drumband, Bina Caraka Bea Cukai, Patra Pertamina Nichiren Soshu Indonesia (NSI). Drumband Bina Caraka memikat hadirin lewat instrumentalia lagu “Rash Dance” sedang NSI lewat lagu Bunga Anggrek. (RA)

 

 

Jakarta, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (15/08/1984)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 971-973.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.