H IPIK ASMASOEBRATA: UCAPAN PRESIDEN, PERINGATAN UNTUK TOKOH POLITIK DAN ABRI
Jakarta, Antara
H Ipik Asmasoebrata, tokoh PDI dan anggota DPR, menilai ucapan Presiden Soeharto sebagai satu peringatan kepada seluruh pimpinan politik dan ABRI supaya tetap setia kepada cita-cita Orde Baru.
“Sekali-kali seluruh pimpinan disadarkan kembali untuk berjuang mensejahterakan rakyat Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh Orde Baru,” kata Ipik dalam keterangan tertulisnya yang dibacakan di hadapan wartawan di Jakarta, Jumat.
Dikatakannya, ia menghargai dan puas mendengar pemyataan Presiden Soeharto sepulangnya dari Moskow yang akan menindak tegas siapapun yang bertindak tidak secara konstitusional dalam alih kepemimpinan nasional.
“Pak Harto yang selamanya berbicara sebagai Presiden telah berbicara seolah olah dari seorang ayah kepada anaknya sendiri. Keras dengan penuh peringatan, demi lancarnya roda pemerintahan Orde Baru,” kata Ipik.
Dengan pemyataan itu diharapkan “tidak ada lagi gangguan-gangguan di dalam menyelesaikan Repelita terakhir tinggal landas untuk mensejahterakan rakyat Indonesia di seluruh 11.000 pulau.”
Presiden Soeharto, sepulangnya dari Moskow, menyatakan siapapun yang bertindak di luar konstitu si dalam masalah alih kepemimpinan nasional akan ditindak. “Orde Baru sudah bertekad untuk melaksanakan kemumian Pancasila dan UUD 45, berarti secara konstitusional. Silahkan melakukan apa saja, sampai mengganti saya, silahkan,jalannya ada, melalui konstitusional,” katanya.
”Tapi kalau di luar itu,jangan tanya, seorang pemimpin politik sampai jenderal sekalipun, saya gebuk. ltu sudah menjadi tekad saya sejak dulu, tidak perlu saya katakan lagi,” demikian Presiden Soeharto.
lpik juga mengatakan, “belurn ada dijajaran pimpinan politikus, juga di kalangan ABRI yang bi sa melaksanakan tugas terakhir tinggallandas, selain Pak Soeharto sendiri,” kata Ipik.
Menurut lpik, pemyataannya itu tidak atasnama PDI tetapi murni pribadi. Satu alasan yang menyebabk an ia membuat pemyataan itu adalah bahwa ABRI dengan pimpina n Jenderal Soeharto telah bisa menyelamatkan rakyat Indonesia dari malapetaka kehancuran yang dilaksanakan oleh PKI pada 30 September 1965.
“Jasa seluruh anggota ABRI dengan dipimpin oleh Pak Soeharto tidak akan dilupakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Sumber : ANTARA (15/09/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 327-328.