KEMBANGKAN KREDIT UTK MENOLONG INDUSTRI YANG TERPUKUL
Presiden Soeharto melalui Menteri Perindustrian Suhud meminta agar segera mengembangkan kebijaksanaan kredit, tanpa menimbulkan inflasi guan mengatasi kelesuan industri dalam rangka memberi hidup baru kepada industri yang memang agak lemah dan terpukul akibat kenop 15 (Kebijaksanaan 15 Nopember) terutama untuk meningkatkan produksi.
Hal ini ditegaskan Menteri Suhud selesai diterima Presiden Soeharto, di Bina Graha Senin pagi.
Lebih jauh, menurut Suhud, Presiden mengharapkan agar dalam kebijaksanaan untuk menggairahkan kembali industri supaya kredit dari Bank dapat diarahkan secara baik kepada sektor2 yang memang memerlukannya.
Suhud mengatakan dalam waktu singkat ia akan menghubungi Bank untuk segera membicarakan masalah kredit yang terarah ini.
Untuk membantu industri yang sudah agak mengalarni kesulitan itu Pemerintah akan mengadakan restrukturisasi dengan mencarikan partner yang lebih banyak lagi dan mencarikan dana iuran modal, kata Suhud.
Menteri akan mengumpulkan perusahaan2 swasta dan mempertemukannya dengan pengusaha2 bank untuk dapat mengambil langkah2 yang lebih positif.
Kepada Presiden, Menteri Perindustrian juga melaporkan perkembangan departemennya dalam struktur bam yang katanya sudah mulai berjalan baik. Dalam hubungan itu departemennya akan niengadakan rapat kerja pertama dalam struktur yang baru tadi.
Rencana Mutasi
Menteri membenarkan dalam rangka reorganisasi, dalam waktu dekat akan ada mutasi di kalangan Kakanwil yang ada di daerah2.
Sementara itu dijelaskan dalam raker nanti akan dibicarakan rencana jangka panjang dalam beberapa komoditi seperti semen, industri kendaraan bermotor, industri baja, kimia, industri kecil dan lain2nya.
Menteri menjelaskan khusus mengenai industri kecil ini telah dipikirkan sistim bapak angkat atau mini estate. Dikatakan beberapa perusahaan menyatakan kesediaannya untuk bertindak sebagai bapak angkat al. Industri Sandang di samping beberapa perusahaan lain yang kini telah bermunculan dan menyatakan kesediaan mereka sebagai calon2 bapak angkat.
Atas pertanyaan, Menteri mengatakan dari pihak Departemen Perindustrian memang segera akan mengadakan perubahan pemakaian semen di dalam negeri sehingga semen yang bermutu kelas satu dapat dipakai untuk kepentingan2 tertentu termasuk eksport sedang semen bermutu kelas dua digunakan untuk kepentingan2 yang lebih ringan seperti pembuatan selokan, parit atau plester rumah.
Di samping itu Menteri juga mengatakan, kini sedang diusahakan untuk membuat suatu jenis semen khusus. (DTS).
…
Jakarta, Sinar Harapan
Sumber: SINAR HARAPAN (25/06/1979)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 316-317.