MASIH ADA RIBUAN KILOMETER JALAN RUSAK ATAU RUSAK BERAT

MASIH ADA RIBUAN KILOMETER JALAN RUSAK ATAU RUSAK BERAT

Presiden Soeharto mengungkapkan, masih ada ribuan kilometer jalan raya di Indonesia yang masih dalam keadaan rusak atau rusak berat dan baru sebagian kecil saja dari jalanan itu yang benar-benar memiliki kemampuan pelayanan yang mantap sesuai dengan standar konstruksi yang lazim.

Ungkapan ini dikemukakannya ketika meresmikan jembatan tol Citarum di Desa Rajamandala, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa siang sekaligus meresmikan jalan tol bagian terakhir Jagorawi yang menghubungkan Bogor-Ciawi.

Presiden merasa perlu meresmikan jembatan dan jalan tol itu dalam bulan Puasa ini mengingat makin dekatnya Hari Raya ldul fitri dimana umumnya terjadi ledakan kebutuhan angkutan umum dan banjirnya kendaraan umum yang memenuhi jalan raya.

"Justru untuk menambah kemudahan orang bepergian dan untuk mempercepat serta memperlancar jalannya angkutan umum antara Jakarta dan Jawa Barat, maka peresmian jembatan dan jalan tol ini saya anggap perlu segera dilakukan", kata Presiden.

Jembatan tol Citarum Rajamandala danjalan tol Jagorawi, menurut Kepala Negara, merupakan jembatan danjalan terbaik yang dimiliki rakyat Indonesia.

Selama sepuluh tahun terakhir, pemerintah banyak mengadakan pembangunan prasarana perhubungan dengan membangun yang baru, menaikkan mutu yang ada maupun memperbaiki yang telah rusak, katanya.

"Kita menggaiap pelabuhan laut dan udara, kereta api, jalan dan jembatan serta telekomunikasi. Kita juga melipat gandakan alat angkutan di darat, di sungai, di laut dan di udara", kata Presiden menambahkan.

Tujuannya, menurut Kepala Negara, ialah memperluas jangkauan pembangunan dan memudahkan masyarakat memenuhi segala kebutuhannya, karena dengan meluasnya perluasan jaringan kegiatan angkutan dan perdagangan makin luas dan lancar baik untuk menyebarkan segala kebutuhan masyarakat maupun untuk pemasaran hasil produksi.

“Tidak jarang karena sulitnya angkutan, harga barang kebutuhan masyarakat melonjak tinggi, sedangkan sebaliknya, karena sulitnya angkutan banyak hasil produksi pertanian tertimbun di suatu daerah karena tidak terjual yang berarti kerugian petani yang tidak kecil", katanya. Melalui perluasan jaringan jalan pemerintah selangkah demi selangkah terus berusaha memperbaiki tingkat kesejahteraan rakyat, demikian Presiden.

Alasan Pembangunan Jalan Tol

Alasan pembuatan jembatan danjalan tol bertitik tolak dari biaya konstruksi yang tinggi yang digunakan untuk membangunjalan dan jembatan yang berkemampuan mantap dalam pelayanan kepada umum.

"Karena daerah Jagorawi dan sekitar jembatan tol Citarum Rajamandala sudah cukup berkembang, maka cukup adil jika biaya pembangunan jembatan danjalan tadi dibebankan kepada para pemakainya", katanya.

Langkah pembuatan jalan tol itu juga merupakan penjabaran cita-cita mewujudkan keadilan sosial dalam arti yang sudah mampu membayar lebih banyak daripada yang belum mampu. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (14/08/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 457-458.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.