MEMASYARAKATKAN OLAHRAGA BERKUDA JUGA PENTING BAGI PEMBANGUNAN

MEMASYARAKATKAN OLAHRAGA BERKUDA JUGA PENTING BAGI PEMBANGUNAN

Pak Harto Pada Seminar Pordasi

PENGANTAR

Tanggal 20 dan 21 Juli lalu, berlangsung Seminar Olahraga Berkuda dan Lokakarya Ternak Kuda bertempat di Gelanggang Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta. Seminar ini diadakan Pordasi Pusat yang ditunjang sepenuhnya oleh Pordasi DKI Jaya sebagai tuan rumah.

Acara ini teramat penting bagi Pordasi, sebab kelanjutan olahraga berkuda di tanah air tergantung pelbagai hal penunjangnya yang harus dirumuskan dalam seminar guna menentukan langkah-langkah selanjutnya.Seminar dibuka Menpora dr. Abdul Gafur; sekaligus membacakan sambutan Presiden Soeharto, selaku Kepala Negara bahkan juga sebagai Pelindung Pordasi.

Mengingat pentingnya amanat Presiden Soeharto tersebut diketahui masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan olahraga berkuda, maka SKM berusaha menurunkan teks pidato selengkapnya.

Terima kasih.

Saya menghargai diadakannya Seminar Olahraga Berkuda dan Lokakarya Temak Kuda yang mengawali diselenggarakannya Pertandingan Nasional Pacuan Kuda sekarang ini.

Saya berharap mudah-mudahan seminar dan lokakarya ini tidak saja membawa manfaat bagi perkembangan olahraga berkuda di Indonesia, tetapi juga dapat mendorong para peternak kuda untuk pengembangan dan meningkatkan mutu kuda Indonesia.

Telah berabad-abad lamanya bangsa kita mengenal dan beternak kuda untuk membantu kehidupannya. Seperti untuk membantu mengangkut beban berat, dan untuk menghela kendaraan. Bahkan banyak petani-petani kita pada masa lalu yang memanfaatkan kuda untuk mengerjakan tanah-tanah pertaniannya ataupun untuk berburu binatang.

Dalam perkembangan selanjutnya, ternak kuda ternyata sangat bermanfaat bagi keperluan-keperluan kemiliteran. Namun, dengan makin majunya teknologi, peranan kuda sebagai pembantu manusia makin berkurang, walaupun kegunaan ternak kuda tetap besar, terutama untuk olahraga. Olahraga berkuda, juga merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari masyarakat kita. Namun, olahraga berkuda memerlukan ternak kuda yang bermutu tinggi dan terlatih baik.

Karena itu, dalam rangka mengembangkan ternak kuda untuk olahraga berkuda sekarang ini, setidak-tidaknya ada tiga hal pokok yang perlu kita perhatikan sekaligus. Yang pertama ialah mengembangkan jumlah ternak kuda, yang kedua meningkatkan mutu kuda termasuk meningkatkan latihannya dan yang ketiga memasyarakatkan olahraga berkuda itu sendiri.

Usaha mengembangkan ternak kuda dan memasyarakatkan olahraga berkuda itu juga dapat ikut memberi sumbangan bagi pembangunan nasional yang menjadi tugas utama bangsa kita dewasa ini.

Sebabnya Ialah

Pertama, pengembangan ternak kuda akan memperluas kesempatan kerja, akan memperbesar pendapatan peternak kuda, akan dapat mencukupi kebutuhan kuda bagi olahraga berkuda dan manfaat-manfaat lainnya.

Sesungguhnya kita memiliki kesempatan yang besar untuk mengembangkan ternak kuda, antara lain karena kita memiliki tenaga kerja yang sangat banyak dan tanah yang luas di luar pulau Jawa.

Peternakan kuda hendaknya juga diarahkan untuk dapat dilakukan oleh peternak kuda yang kecil sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Saya yakin, jika peternak-peternak kuda itu merasakan manfaat dari berternak kuda, mereka pasti akan mau menemakkan kuda dengan sebaik-baiknya.

Lebih dari itu, dengan mendorong peternak-peternak kuda juga berarti meratakan gerak pembangunan ke daerah-daerah.

Kedua, usaha memasyarakatkan olahraga berkuda juga penting bagi pembangunan bangsa. Sebabnya ialah karena dalam olahraga berkuda terdapat berbagai sikap yang diperlukan oleh bangsa yang membangun yaitu, mental yang tangguh, kepercayaan pada diri sendiri, jasmani yang sehat dan sayang pada binatang.

Sikap sayang pada binatang, pada gilirannya akan berkembang, menjadi melestarikan lingkrungan hidup, yang penting bagi kehidupan kita dan bagi kelanjutan pembangunan selanjutnya.

Dalam pada itu, olahraga juga merupakan bagian dari usaha kita untuk hidup secara sehat jasmani maupun rohani. Jika masing-masing dari kita, jika setiap anggota masyarakat sehat rohani dan jasmaninya, maka bangsa kita pasti akan tumbuh dan berkembang pula menjadi bangsa yang sehat jasmani dan sehat rohaninya, hanya bangsa yang demikianlah yang akan menjadi bangsa yang sanggup membangun masa depannya.

Dari hal-hal yang saya kemukakan tadi itu lah, mengapa tadi juga saya katakan bahwa pengembangan temak kuda dan pemasyarakatan olahraga berkuda juga dapat ikut memberi sumbangan positif bagi pembangunan masyarakat kita.

Demikian sambutan singkat saya, dan sekali lagi saya ucapkan selamat berseminar dan berlokakarya serta selamat bertanding bagi para peserta Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda.

Semoga Tuhan Yang Maha Pemurah melimpahkan rakhmat-Nya kepada kita semua. Terima kasih.

KEPUTUSAN

Seminar Olahraga Berkuda dan Pra-lokakarya Ternak Kuda tersebut dihadiri unsur-unsur Pembina, Penggerak, Pelatih, Atlet olahraga Berkuda, peternak, pemelihara dan perawat kuda, dari Pengda Porda Sumut, Sumbar Bengkulu, DKI Jakarta, D.I, Yogyakarta, Jatim, Sulut, Sulawesi, penyaji makalah, serta undangan lainnya, menghasilkan pernyataan dan keputusan sbb :

Membahas:

1. Perkembangan Olahraga Berkuda di Indonesia dengan segala aspeknya;

2. Pandangan Pemerintah DKI Jakarta terhadap Olahraga Berkuda di Jakarta.

3. Olahraga Ketangkasan Berkuda (Equestrian) sebagai cabang Olahraga Presiden

4. Peternakan kuda dalam menunjang Olahraga berkuda di Indonesia;

5. Pokok pokok pengertian mengenai "betting" di berbagai negara;

6. Sistem/Cara pengumpulan dana untuk usaha kegiatan sosial kepemudaan, keolahragaan dan sebagainya.

Mengingat :

1. Ketetapan MPR 1983, mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara di Bidang Pendidikan, Kepemudaan, Olahraga dan Perternakan

2. Keputusan Presiden R.I. Nomor.48 Tahun 1974.

3. Keputusan Presiden R.I. Nomor/tahun 1984.

Mengingat pula :

1. Sambutan Bapak Presiden R.I. Bapak Soeharto 20 Juli 1984.

2. Sambutan pengarahan Bapak Menteri Negara Pemuda dan Olahraga

3. Sambutan Ketua Harian KONI Pusat

Memperhatikan :

1. Tema Seminar Meningkatkan peran serta olahraga berkuda dan ternak kuda dalam menunjang Pembangunan Nasional.

2. Pembahasan peserta Seminar Olahraga Berkuda Ternak Kuda menyangkut topik tersebut di atas.

Menetapkan :

1. Mendukung Amanah Sambutan Bapak Presiden Republik Indonesia Jenderal Purnawirawan Soeharto kepada Seminar & Pra lokakarya antara lain berbunyi sebagai berikut :

– Bahwa pengembangan ternak kuda akan memperluas kesempatan kerja, akan memperbesar pendapatan peternakan kuda, akan dapat mencukupi kebutuhan kuda bagi olahraga berkuda dan manfaat-manfaat lainnya.

– Bahwa usaha memasyarakatkan olahraga berkuda penting bagi pembangunan bangsa. Sebabnya ialah karena dalam olahraga berkuda terdapat berbagai sikap yang diperlukan oleh bangsa yang membangun, yaitu, mental yang tangguh, kepercayaan pada diri sendiri, jasmani yang sehat dan sayang pada binatang. Sikap sayang pada binatang pada gilirannya akan berkembang menjadi sikap melestarikan lingkungan hidup, yang penting bagi kehidupan kita dan bagi kehidupan kelanjutan pembangunan selanjutnya.

– Bahwa pengembangan ternak kuda dan pemasyarakatan olahraga berkuda juga dapat ikut memberi sumbangan positif bagi pembangunan masyarakat kita

2. Menerima Pengarahan Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga dan sambutan Ketua Harlan KONI Pusat

3. Menerima makalah-makalah yang disampaikan para penyaji dengan beberapa perbaikan dan tambahan sesuai dengan hasil diskusi

4. Menyampaikan terima kasih para peserta Seminar Olahraga Pra-lokakarya Ternak Kuda kepada Bapak Presiden Soeharto, Presiden Republik Indonesia yang telah membantu peternak dengan kuda bibit unggul,

5. Menyampaikan Memorandum kepada Pemerintah sebagaimana terlampir pada keputusan ini.

6. Menugaskan kepada Pordasi untuk :

a. Membentuk Perkumpulan peternakan kuda Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya.

b. Menyelenggarakan Lokakarya Ternak Kuda II yang bersamaan waktunya dengan Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda "Soeharto Cup" XVIII/1984-14-16 September 1984 di Manado, sebagai kelanjutan Lokakarya Ternak Kuda 1975 di Bandung

c. Memasyarakatkan kegiatan olahraga berkuda, khusunya Olahraga ketangkasan (equestrian) dan mendatangkan Pelatih Olahraga Ketangkasan Berkuda di daerah daerah yang belum berkembang olah raga berkudanya, serta mulai mendidik Juri/Hakim untuk olahraga Equistrian.

d. Menjajaki kemungkinan menyelenggarakan olahraga berkuda terutama yang telah ada di Indonesia, seperti olahraga berburu berkuda dan nomor-nomor berkuda lainnya

e. Menjajaki kemungkinan Asuransi Kuda. Menunjuk sdr Drs. Harun Alrasyid dan sdr Udi Harsono dalam rangka pembentukan Panitia/Tim Nasional yang akan menjajagi kemungkinan mencari sumber dana lain. Menyampaikan surat ucapan terima kasih Pembina olahraga berkuda dan Peternak/ Pemelihara kepada Bapak Presiden R.I. atas bantuan kudanya. Menyampaikan surat laporan kepada Bapak Menpora tentang Hasil Seminar Olahraga, khususnya di bidang pendanaan. Menyebarluaskan hasil Seminar Olahraga Berkuda dan Pra-lokakarya Ternak Kuda ke daerah daerah untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

MEMORANDUM

Seminar Olahraga Berkuda dan Pralokakarya Ternak Kuda yang berlangsung pada tanggal 20 dan 21 Juli 1984 di Jakarta berpendapat bahwa;

1. Kuda harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, sesuai dengan fungsinya yang serba guna.

Ini berarti bahwa:

a. kuda untuk kepentingan olahraga harus terus menerus dikembangkan dan ditingkatkan mutunya serta kehadirannya dilestarikan.

b. kuda Indonesia harus dijajagi kemungkinan-kemungkinannya untuk diekspor.

c. kuda yang sudah tak layak lagi untuk dimanfaatkan bagi olahraga dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti untuk kuda tunggang, kuda beban, ataupun kuda potong.

2. Gelanggang Pacuan Kuda di daerah-daerah supaya tetap dipertahankan peruntukannya, sebagai tempat olahraga berkuda dan rekreasi, sehingga perawatannya pun harus dijaga dan disediakan anggarannya untuk itu.

3. Khusus yang menyangkut Gelanggang Pacuan Kuda Pulomas Jakarta sebagai "barometer" olahraga berkuda yang bertaraf internasional harus tetap dipertahankan sebagai Pusat Olahraga Berkuda dan diserahkan pengelolaannya kepada suatu Badan Otorita dan dijadikan salah satu sumber pengadaan dana.

4. Setiap tahun harus dapat diselenggarakan Pameran Ternak Nasional yang diharapkan dapat diselenggarakan oleh Pemerintah. Dalam Pameran ini kuda ingin ambil bagian.

5. Perlu segera dibentuk suatu Panitia/Tim Nasional yang akan memikirkan usaha usaha pendanaan nasional, baik untuk kegiatan keolahragaan maupun untuk kesejahteraan sosial, kepemudaan dan lain sebagainya, yang keanggotaannya terdiri dari berbagai instansi dan para tenaga ahli yang ada kaitannya dengan bidang pendanaan.

Tujuan daripada Panitia/Tim adalah memikirkan dan meneliti serta mempelajari kemungkinan-kemungkinan untuk dapatnya dilaksanakan usaha-usaha pendanaan nasional guna menunjang usaha keolahragaan dan sebagainya yang pada waktu ini sangat memerlukan dana dan belum dapat dijangkau oleh program-program teknis/ sektoral, serta memikirkan, meneliti dan mempelajari sistem pendanaan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dengan catatan sbb:

a. Tidak menimbulkan efek negatif terhadap masyarakat.

b. Tidak melibatkan anak-anak di bawah umur, orang-orang yang kurang mampu dan daerah-daerah yang tidak/kurang mampu.

c. Pelepasan pelaksanaannya dilakukan seketat mungkin.

d. Peredarannya hanya terbatas di kota-kota besar dan daerah daerah yang cukup mampu. (RA)

Jakarta, Suara karya

Sumber : SUARA KARYA (29/07/1984)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 859-864.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.