MENURUT MENTERI ADAM MALIK TIDAK BENAR ADA COUP BARU DI INDONESIA

MENURUT MENTERI ADAM MALIK TIDAK BENAR ADA COUP BARU DI INDONESIA [1]

. Duta Besar Ditarik Kembali

. Letjden Ibrahim Adjie Sudah Dipanggil, Tapi Belum Datang

 

Djakarta, Kompas

Menlu Adam Malik hari Sabtu siang membantah berita-berita luar negeri jang mengatakan bahwa di Indonesia telah terdjadi usaha coup d’etat (kudeta) baru untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soeharto.

Didjelaskan bahwa penangkapan perwira2 tinggi merupakan kelandjutan usaha pembersihan, baik jang berhubungan dengan G.30.S/PKI maupun jang bersangkutan dengan usaha2 untuk mengembalikan kekuasaan Bung Karno. Dan ini tidak terbatas pada orang2 militer sadja, melainkan djuga dapat dilakukan terhadap orang2 sipil. Demikian Menlu.

Keterangan Adam Malik tsb. diberikan karena adanja berita dan pertanjaan2 jang diadjukan kepadanja sekitar masalah tsb. tatkala berada di Manila, Hongkong, Bangkok dan Singapura baru2 ini.

“Mereka menanjakan kepada Menlu dan apakah benar di Indonesia telah terdjadi usaha coup d’etat untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soeharto dan mereka bertanja dari kesatuan manakah perwira2 tinggi jang ditangkap. Mereka mengira, di Djakarta sudah terdjadi perang. Di Manila saja ditanja mengapa Mursid baru sekarang di tangkap. Djuga ketika Suadi ditangkap, kepada saja diadjukan pertanjaan2 di Hongkong, Bangkok dan Singapura, jang memberi pesan kesan se­olah2 di Indonesia sudah terdjadi coup, demikian Adam Malik.

Bahwa para Perwira Tinggi baru sekarang ditangkap, menurut Menteri Penerangan terutama disebabkan karena proses pemeriksaan pada umumnja makan waktu jang lama. Dari hasil Interogasi tahanan2 hanja terdapat Indikasi bahwa Perwira2 Tinggi tsb. mungkin terlibat dalam gerakan diatas, sehingga bahwa sekarang Pangkopkamtib mengambil tindakan terhadap mereka.

Dubes RI Ditarik

Atas pertanjaan, Adam Malik membenarkan bahwa Letdjen Ibrahim Adjie telah dipanggil kembali. “Saja telah panggil dia pulang akan tetapi belum datang,” demikian Adam Malik.

Didjelaskan bahwa ketjuali Letdjen Ibrahim Adjie, 7 orang Dubes jang lainnja telah ditarik karena telah selesai masa tugasnja. Mereka jang ditarik pulang adalah Dubes di London Letdjen Ibrahim Adjie, Dubes RI di Moskwa Maramis, Dubes RI di Wina Rusiad SR, Dubes RI New Delhi M. Razif, Dubes RI di Manila Majdjen Mursid, Dubes RI di Syria Laksda (U) Sudjono serta Dubes RI di Turki.

Kepada mereka akan diberikan tugas baru, sedangkan mereka jang sudah tiba masanja untuk pensiun akan dipensiunkan.

Mengenai Pengganti Mursid, Pemerintah memikirkan tjalonnja tetapi belum diadjukan kepada Pemerintah Filipina untuk memperoleh persetudjuan. Didjelaskan bahwa penarikan Mursid tidak ada sangkut – pautnja dengan penahanan oleh Pangkopkamtib.

Djenderal Mursid dipanggil pulang karena telah selesai masa tugasnja, demikian Malik.

Pemilu Agar Tak Bawa Perpetjahan

Mengenai Pemilu jad. Adam Malik menjatakan harapannja agar pemilu tidak membawa perpetjahan. Apakah Pemilu akan membawa perombakan struktur politik jang sekarang, akan tergantung dari pendapat Parlemen di kemudian hari.

Ditanja apakah ia bersedia ditjalonkan oleh NU, Adam Malik mendjawab: “Saja bersedia untuk tinggal dirumah dan mengabdi kepada rakjat. Amal itu tak terbatas pada kotak-kotak partai dan mengabdi kepada negara dan rakjat tidak usah selalu melalui partai politik.

“Djadi Pak Adam menolak?”

“Saja tidak menerima dan tidak menolak. Sebab kalau saja tolak akan sakit hati. Kalau saja terima, jang lain akan marah. Katakan sadja bahwa saja mungkin masuk Sekber Golkar,” demikian kelakar Adam Malik di hadapan pers selesai melaporkan kepada Presiden tentang hasil kundjungannja ke Manila baru – baru ini.

Konsep Forum Asia Belum Lengkap

Ketjuali menghadiri pelantikan Presiden Marcos tanggal 30 Desember jang lalu, Adam Malik sempat djuga bertemu dengan pemimpin – pemimpin pemerintahan dan mengadakan pembitjaraan -pembitjaraan tak resmi dengan mereka.

Setibanja kembali di tanah air hari Djumat malam, Malik atas pertanjaan mendjelaskan bahwa gagasan Menlu Filipina Romulo untuk membentuk “Forum Asia” belum lengkap.

Adam Malik minta kepada Presiden Marcos dan Menlu Romulo untuk mempersiapkan konsep jang lengkap tentang gagasan tersebut untuk kemudian dapat diadjukan dan dibahas dalam Sidang ASEAN tingkat Menteri jang ke-4 di Manila.

Tentang kundjungan Wakil Presiden AS Spiro Agnew, Malik mendjelaskan bahwa selama di Bali tidak akan diadakan suatu pembitjaraan resmi antara dia dengan Agnew. Kata Malik, “Dengan AS tidak ada hal-hal baru jang dibitjarakan.

Bantuan ekonomi AS berdjalan baik, akan tetapi adalah lebih baik lagi djika bantuan tersebut dapat lebih digesitkan”. (DTS)

Sumber: Kompas (05/01/1970)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 429-431.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.