Parlementaria: SEKALI LAGI SOAL PIMPINAN DPR [1]
Oleh : Mohammad
Djakarta, Berita Buana
LAPORAN “Parlementaria” jang lalu tentang “masalah fraksi2 dalam DPR nanti” ditulis sebelum hasil pertemuan Presiden dengan parpol/Golkar di umumkan pertemuan Presiden dengan Parpol/Golkar pada Djumat malam dari djam 19.00 sampai djam 23.00. Laporan seminggu sebelumnja telah menuturkan soal kemungkinan orangnja jang akan terpilih mendjadi ketua DPR maka bertalian dengan hasil pertemuan Presiden dengan parpol2 pada hari Djumat malam diatas, kiranja lagi kemungkinan personalia dalam Pimpinan DPR nanti chususnja jg akan terpilih mendjadi ketua.
Laporan2 jang Terdahulu
LAPORAN terdahulu menuturkan soal kemungkinan Dr. Idham Chalid Ketua umum NU terpilih atau dipilih mendjadi ketua DPR. Ini lebih dulu diijetuskan oleh Aspri Presiden Majdjen Ali Murtopo. Dan tjetusan tsb. rupanja mendapatkan sambutan baik termasuk dari kalangan NU sendiri.
Tetapi kalangan DPR GR pada umumnja menjatakan bahwa jang sewadjarnja adalah djika kedudukan ketua DPR itu nanti dipegang oleh Golkar mengingat besarnja djumlah perwakilan Golkar dalam DPR ini.
Namun djika orang lain jang hendak dipilih mendjadi Ketua boleh djuga. Asal mentjukupi sjarat2nja pertama adalah keahlian, kemampuan dan pengalamannja.
Sjarat kedua adalah kedjudjurannja untuk bertindak adil, tidak berat sebelah seperti di Malaysia misalnja, kedudukan ketua Dewan rakjat itu dipisahkan dari keanggotaan Fraksi.
Akan Adanja 4 Fraksi
GAGASAN hanja 4 fraksi sadja dalam DPR nanti telah lama dilontarkan ditengah2 masjarakat laporan jang lalu mengemukakan bahwa jang sudah pasti adalah adanja fraksi ABRI dan Fraksi Golkar.
Fraksi jang lain2 tergantung pada keinginan/keputusan parpol2 jang dalam DPR nanti 7 buah. Djika mereka akan begabung mendjadi dua fraksi sadja, djadilah. Djika akan bergabung mendjadi 3 fraksi, djuga dapat selandjutnja djika masing2 akan mendjadi satu fraksi sendiripun djadi.
Dalam pertemuannja dengan Presiden pada Djumat malam tsb. Parpol2 pada umumnja (atau semuanja) menjetudjui/menerima gagasan untuk bergabung mendjadi dua fraksi sadja. Parpol2 Islam bergabung mendjadi satu fraksi pula. Nama dari gabungan fraksinja tidak merupakan persoalan prinsipil. Djadi bajangannja nanti akan ada empat fraksi sadja fraksi ABRI, fraksi Golkar, fraksi parpol2 Islam dan Fraksi Parpol2 lainnja.
Bajangannja demikian itu entah kenjataannja nanti.Sebab DPR sendirilah jang akan menentukannja. (DTS)
Sumber: BERITA BUANA (14/10/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 937-938.