PELAJARI SEGERA PEMBUKAAN TAMBAK UDANG
PRESIDEN :
Presiden Soeharto menginstruksikan Menteri Pertanian untuk segera mempelajari kemungkinan pembukaan tambak udang di daerah pantai utara pulau Jawa dalam rangka meningkatkan ekspor non minyak bumi dan gas.
Instruksi Presiden Soeharto itu dikemukakan dalam Sidang Kabinet Terbatas, bidang Ekuin yang dipimpinnya di Bina Graha hari Kamis, yang dihadiri pula Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.
Kepada wartawan Menteri Pertanian Ahmad Affandi mengatakan bahwa pembukaan tambak-tambak udang itu untuk tahap pertama akan mencapai sekitar 20.000 hektar.
Tambak-tambak udang tersebut harus dikelola oleh petani (80%) dan swasta (20%). Petani lebih banyak diikutsertakan., guna meningkatkan pendapatan mereka, kata Affandi.
Ia mengatakan, udang merupakan salah satu komoditi yang dewasa ini tidak terkena pengaruh resesi ekonomi dunia, dan pemasarannya baik.
Beras
Mengenai produksi beras untuk tahun 1983 Menteri Pertanian mengatakan akan lebih tinggi dari produksi tahun 1982, walau terjadi kerusakan akibat musim kering dan serangan hama.
Jika produksi beras tahun 1982 diperhitungkan mencapai 23,5 juta ton, maka produksi untuk tahun 1983 akan lebih tinggi, kata Affandi tanpa menyebut berapa jumlah yang tepat.
Mengenai realisasi intensifikasi dan ekstensifikasi untuk tahun 1983 diperkirakan mencapai 2,7 juta hektar, yakni 2,4 juta hektar intensifikasi dan 240.000 ha ekstensifikasi.
Tahun 1982 realisasi intensifikasi dan ekstensifikasi hanya mencapai 2,6 juta ha, dan tahun 1981 2,5 juta ha.
Mengenai serangan hama menteri menyatakan areal yang diserang hama tungro tahun ini seluas 5.000 ha, dan tahun lalu 13.000 ha.
Serangan hama wereng meliputi areal 181,000 ha untuk tahun 1583, dan 39.000 ha untuk 1982.
Tentang areal persawahan yang rusak akibat kekeringan dikatakan mencapai 122.000 ha untuk tahun 1983, di antaranya 68.000 ha terkena puso.
Tahun 1982 areal yang rusak akibat kekeringan empat kali luasnya dari tahun ini yakni mencapai 511.000 ha.
Palawija
Menteri Pertanian Affandi mengatakan, produksi palawija tahun ini masih lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Tanpa menyebut secara terperinci jumlah produksi palawija itu, menteri mengatakan, produksi jagung tahun ini mencapai lima juta ton.
Produksi ini telah ada yang mulai diekspor, katanya, tanpa menyebut jumlah jagung yang sudah diekspor. Produksi jagung terutama dari Sulut dan Sulsel.
Mengenai produksi gula menteri mengatakan, untuk tahun 1983 diperkirakan mencapai 1,63 juta ton. Untuk tahun 1984 produksinya ditargetkan 1,76 juta ton.
Tetapi ia mengingatkan bahwa sasaran produksi tahun 1984 kemungkinan tidak akan tercapai karena banyak hambatan, dan terlambatnya penyerahan sertifikat tanah.
Kelapa Sawit
Presiden Soeharto dalam sidang itu juga menginstruksikan kepada menteri pertanian agar pembangunan pabrik minyak kelapa sawit dipercepat.
Menurut menteri, dengan Instruksi Presiden ini partisipasi swasta yang tadinya hanya untuk tahap ketiga, sekarang dipercepat agar ikut dalam tahap pertama.
Hari Pangan Sedunia
Presiden Soeharto dalam sidang itu menyatakan akan memberikan amanatnya pada peringatan Hari Pangan Sedunia yang dirayakan pula di Indonesia berpusat di Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 16 Oktober mendatang.
Menteri mengatakan, semua anjungan pada Taman Mini itu nanti akan menjual berbagai jenis makanan yang bermutu tinggi dalam rangka ikut memeriahkan Hari Pangan Sedunia itu. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : Antara (06/10/1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 316-317.