PEMBEBASAN TAPOL C AKAN MENGGANGGU KEAMANAN DAN KETENANGAN MASJARAKAT PENDAPAT PP GERAKAN PEMUDA ANSHOR [1]
Djakarta, Kompas
Putjuk Pimpinan Gerakan Pemuda Anshor dalam rapat harian di Djakarta baru2 ini menjatakan pendiriannja terlepas dari alasan2 ekonomi dan pembiajaan, maka maksud pemerintah untuk mengembalikan tapol golongan C ketengah masjarakat tidaklah sesuai dengan Dwi Darma Kabinet sendiri jang menghendaki stabilitas politik.
Menurut pendapatnja tapol2 jg dibebaskan itu akan merupakan pendorong bagi berkembangnja PKI tetap dan akan menimbulkan tindak balas dendam jang akan mengganggu keamanan serta ketenangan masjarakat.
Mengingat hal2 tsb diatas maka Gerakan Pemuda Ansor berpendapat bahwa mereka tidak perlu dikembalikan kemasjarakat tapi hendaknja dikarantinakan disuatu daerah, seperti halnja P. Buru, agar mereka dapat mengongkosi sendiri kebutuhan hidupnja dengan hasil tjojok tanam. Sedang sesuai dengan semangat Ps. 4 dari International Convention on Civil and political Rights, mereka dapat dijabut hak2 pilih dan politiknja.
Achirnja dinjatakan bahwa apabila karena sesuatu kesulitan teknis atau pertimbangan2 lain jang belum memungkinkan pemerintah dapat melaksanakan sarana djalan keluar ini, maka setidaknja pelaksanaan pembebasan Tapol C tsb ditangguhkan sampai selesainja Pemilu nanti. Demikian pendirian PP Gerakan Pemuda Anshor jang disiarkan oleh “Antara”. (DTS)
Sumber: KOMPAS (14/01/1970)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 435.