PRESIDEN AKAN BERI FASILITAS KEPADA PIMPINAN PDI UNTUK BENTUK CABANG2 [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto telah menjanjikan untuk memberikan faslitas2 kepada pimpinan Partai Demokrasi untuk melaksanakan pembentukan cabang2 didaerah-daerah ketika menerima pimpinan pusat partai itu di Jakarta hari Rabu.
Fasilitas yang dijanjikan kepala negara dimaksudkan agar penguasa2 di daerah memberikan keleluasaan bagi pimpinan partai yang baru beberapa hari yl. diproklamirkan berdirinya untuk mewujudkan pembentukan cabang2nya.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia yang diterima Presiden Soeharto di Istana Merdeka anggotanya berjumlah sebelas sesuai dengan komposisi partai tsb. yang terdiri dari Ketua Umum, lima orang Ketua dan lima orang Sekjen.
Mh. Isnaeni, Ketua Umum partai tsb. menerangkan kepada pers, bahwa Presiden telah menyampaikan rasa bahagia dan gembira dengan terwujudnya secara nyata Partai Demokrasi Indonesia.
“Presiden,” kata Isnaeni, bukan hanya setuju apa yang kita katakan, bahwa lahirnya partai ini dalam rangka perwujudan pembaharuan strukturil politik di Indonesia, tapi juga membenarkan adanya kekuatan sosial politik yang sifatnya terbuka.”
“Presiden ikut serta dan mendorong kearah keterbukaan dari sifat kekuatan sosial politik di Indonesia,” kata Isnaeni menambahkan.
Kepala Negara dalam pertemuan itu mengharapkan, agar Partai Demokrasi Indonesia dalam waktu singkat benar2 sudah merupakan satu wadah dan kekuatan sosial politik secara kongkrit memberikan darma baktinya kepada tanah air dan bangsa.
Atas pertanyaan, Isnaeni mengemukakan, bahwa kelompok2 diluar partai baru ini sekarang sudah tidak ada lagi dan telah bubar.
“PNI sekarang ini sudah tidak ada lagi,” katanya menambahkan. Dikatakan, bahwa Kamis malam Majelis Permusyawaratan Partai akan mengadakan rapat untuk membentuk tema kedaerah2 menyebarluaskan perwujudan cabang2 dari partai baru ini seperti yang diusulkan Presiden Soeharto. (DTS)
Sumber: ANTARA (17/01/1973)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 72-73.