PRESIDEN AKAN HADIRI PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA

PRESIDEN AKAN HADIRI PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA

 

 

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Hari Sumpah Pemuda ke-60, tanggal 28 Oktober ini akan diperingati di daerah­daerah dengan berbagai kegiatan. Sedang puncak acara yang akan berlangsung di Balai Sidang Senayan, Jakarta, menurut rencana akan dihadiri oleh Presiden Soeharto dan lbu Tien Soeharto serta Wakil Presiden dan Ny. Sudharmono.

Menpora Ir. Akbar Tanjung, dalam jumpa pers di Dep. Penerangan Rabu kemarin, mengatakan, peringatan itu diharapkan akan dapat menggugah kembali semangat sumpah pemuda Indonesia dan membangun watak pemuda menjadi pejuang pembangunan.

Tentang puncak acara di Balai Sidang Senayan, dikatakan akan dimeriahkan oleh paduan suara yang terdiri dari sekitar 2.000 mahasiswa dan pelajar dan pagelaran serta atraksi kesenian oleh sekitar 100 orang dari grup kesenian direktorat kesenian Depdikbud.

Akan hadir di Balai Sidang nanti lebih kurang 5.000 orang termasuk para menteri kabinet pembangunan, duta besar, pejabat tinggi negara serta perwakilan organisasi pemuda dan berbagai unsur kepemudaan seperti Karang Taruna, Pramuka dan lain­ lain.

Menurut mantan Ketua KNPI itu, kegiatan memperingati Hari Sumpah Pemuda itu sudah berlangsung sejak 1 Oktober lalu. Dicontohkan kegiatan Jelly Tobing dalam usaha mencatatk:an diri pada Guinnes book of records, sebagai pemain drum selama delapan jam non stop, merupakan bagian kegiatan sumpah pemuda.

 

Banyak Kemajuan

Menjawab pertanyaan wartawan, Akbar Tanjung menilai, bobot dan prestasi para pemuda saat ini sudah mengalami banyak kemajuan, khususnya di bidang pembangunan nasional yang sekaligus merupakan perwujudan dari sumpah pemuda.

Kesadaran berbangsa yang satu sudah demikian mendalam pada diri para pemuda, terbukti dengan kegiatan pemuda yang makin meningkat untuk mengembangkan wawasan kebangsaannya.

Dalam segi lain, mereka juga nampak sudah semakin mantap dalam melihat Indonesia sebagai suatu kesatuan yang utuh. Sikap tersebut dibuktikan para pemuda untuk berkarya dan berprestasi di daerah lain tidak terpaku hanya di daerah kelahirannya saja.

“Hal ini terjadi, karena mereka memandang bahwa Indonesia ini merupakan suatu kesatuan yang utuh, sehingga berkarya dan berprestasi di mana pun di Indonesia ini adalah sama saja, yaitu untuk tanah air Indonesia tercinta,” demikian Menpora Akbar Tanjung.

Kondisi tersebut, dilukiskannya, sebagai suatu prestasi dari tekad sumpah pemuda 1928. Sementara dalam soal bahasa, menurut Menpora, sudah tidak perlu diragukan lagi karena ternyata bangsa Indonesia sudah mampu menyelesaikan masalah bahasa ini jauh sebelum mencapai kemerdekaan dalam tahun 1945.

 

 

Sumber : ANGKATAN BERSENJATA(13/10/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 655-656.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.