PRESIDEN AKAN TERIMA GUICCIARDI BESOK

HM Soeharto dalam berita

PRESIDEN AKAN TERIMA GUICCIARDI BESOK  [1]

Penyelesaian Timor Timur Secara Rakyat, Kata Menlu

 

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Presiden Soeharto hari Jum’at yang akan datang bersedia menerima utusan khusus Sekjen PBB untuk urusan Timor Timur Vitorio W. Guicciardi, sebelum kepergiannya ke Timor Timur Senin yang akan datang.

Kesediaan Kepala Negara itu telah diumumkan oleh MenluAdam Malik Rabu kemarin selesai menghadap Presiden di kediaman Jl. Cendana. Rabu kemarin Menlu juga telah menerima di kediamannya seorang pembantu utusan khusus Guicciardi, Jensen yang telah datang hari Selasa lalu.

Menurut Adam Malik pembantu Guicciardi itu telah ditawari segala macam fasilitas oleh pemerintah Indonesia bagi kelancaran pelaksanaan missi Guicciardi ke Timor Timur.

Petunjuk2

Ditanyakan apakah benar utusan PBB itu nanti menolak disertai oleh pejabat Indonesia, Adam Malik membantah berita itu. Yang benar adalah kepada mereka ditawarkan segala fasilitas yang tersedia, bukan menolak. Apakah tidak perlu diantar, dia bilang tidak usah, usahakan saja kapal terbang.

“Lebih baik jangan, karena tugas saya ini ke Timor, bukan ke Indonesia”, jawab pembantu Guicciardi itu kepada Menlu.

Menurut Menlu selanjutnya, utusan khusus itu juga mengatakan, bahwa mereka telah pergi ke Lisbon, mampir juga ke Jakarta dan di Dili nanti kepada pemerintah sementara perlu dimengertikan tentang tugas2 utusan khusus Sekjen PBB itu.

“Bagi kita sendiri sebenarnya juga tidak perlu, yang perlu mereka menemui sendiri orang2 dari Pemerintah Sementara”, kata Adam Malik menerangkan.

Ditanyakan apakah mereka akan menemui pihak2 lainnya, Adam menjawab, bahwa telah diberinya petunjuk kepada pembantu Guicciardi kemarin kalau ingin bertemu dengan orang Fretilin di Dili juga ada. Dia adalah seorang Menteri Perekonomian Fretilin, namanya Goncalves yang sekarang membantu Pemerintah Sementara.

Jensen kelihatan tidak percaya dan bertanya kepada Menlu apa benar, Adam Malik menunjuk kepada sebuah pengumuman pemerintah Fretilin yang lalu yang ada menyebutkan kedudukan Goncalves sebagai Menteri Perekonomian.

“Apa dia masih menganggap dirinya Fretilin saya tidak tahu, kau saja yang tanya nanti,” kata Menteri memberikan petunjuk.

Ada juga bekas komandannya. Tetapi sebaiknya juga bertanya kepada orang biasa yang pernah menjadi korban Fretilin, bekas serdadunya disana.

Secara Rakyat

Ditanyakan pendapatnya bagaimana penyelesaian Timor Timur itu sebaiknya, apakah secara politis ataukah secara militer, Adam Malik menjawab:

“kalau saya penyelesaiannya secara rakyat saja, jadi rakyat itu aman.”

Utusan Sekjen PBB itu nanti akan dibantu oleh seorang sekretarisnya dan seorang pembantu sebagai penterjemah juga.

Kepada pembantu Guicciardi Menlu telah pula menyatakan, bahwa tidak ada hal yang disembunyikan. Boleh tanya apa saja dan dimana saja.

Lalu katanya: “apa yang kamu mau tau, bantuan atau pertanyaan yang bisa kami jawab sekarang?” tanya Adam kepada Jensen kemarin. Pembantu Guicciardi itu menjawab :”saya juga belum tahu”.

Ditanya bagaimana kalau utusan khusus PBB itu nanti minta untuk bertemu dengan mereka yang berada digunung. Adam Malik menjawab bahwa itu boleh saja. Tetapi itu atas resiko sendiri kalau nanti ditembak oleh pihak mereka atau oleh orang2 Pemerintah Sementara.

“Tetapi itu kan bukan tugasnya,” kata Adam menjelaskan. Tugasnya adalah untuk mengetahui sebanyak mungkin kita beri petunjuk2 yang baik, yang sudah aman disini dsb, “kalau kita bilang sudah aman, dan dia ditembak nanti kan kita harus bertanggung jawab”.

Menurut petunjuk2 itu, utusan khusus Sekjen PBB nanti bisa pergi ke Dili, Atauro, Oecussi dan Bacau. Dan ketika ditanya berapa hari utusan itu akan berada disana, Adam menjawab: “sesukanya, asal damai dulu dengan tuan rumah.”

Tidak ada pembatasan, katanya menegaskan. Pemerintah sementara diketahui sudah menyiapkan tempat2 yang perlu dikunjungi oleh utusan Sekjen PBB itu. Barangkali mengunjungi Dili-pun sudah mereka anggap cukup, kata Adam menambahkan karena kata Jensen yang perlu mereka dapat bertemu dengan Pemerintah Sementara itu ditempat.

Sudah Berjalan

Sudah berjalankah Pemerintah Sementara ini, tanya wartawan lagi yang dijawab Menlu singkat: “Sudah!”

Sudahkah ada Authority dari Pemerintah Sementara ini, tanya wartawan lagi, dijawab: “sudahlah!”

Berapa luaskah wilayah yang telah mereka kuasai? tanya wartawan lebih lanjut dijawab:” itu tergantung dari perkembangan dari hari ke hari”.

Ditanya lagi apakah Pemerintah Sementara ini melarang adanya Fretilin, Adam Malik menjawab, bahwa hal itu tidak ada. Malahan ada maklumat, kalau Fretilin menyerah akan ditampung, tetapi kalau melawan akan dibersihkan.

“Kan ada menteri Fretilin yang ikut dalam Pemerintahan Sementara,” kata Adam menunjukkan lagi.

Kita harus membantu Pemerintah Sementara ini mengamankan supaya mereka dapat menjalankan administrasinya secara teratur, tertib dan dapat menjalankan apapun yang diinginkan oleh dunia luar.

“Kan kita minta juga supaya pemyataan mereka bergabung dengan Indonesia itu bisa dilegalisir, pada suatu hari nanti,” kata Adam lagi.

Asal kita membantu, PBB membantu bisa cepat. Tetapi kalau merongrong bisa lama, kata Adam Malik menceritakan percakapannya dengan Jensen.

Tetapi suara Internasional, di PBB itu nggak enak betul, tukas wartawan.

Adam menjawab: “enak, sekarang itu orang menyudutkan kita kira2 sama dengan Portugal yang mau menjajah, ini yang salah”.

Ini soal prinsip. Kalau kita bilang mau merdeka dan kita bantu tidak ada persoalan.

Tetapi kenyataannya mereka menyatakan ingin bergabung,

kata Adam Malik: “bagaimana kita bisa bilang lain, orang mau integrasi saudara bilang jangan’kan ndak mungkin to?”

Itu saja persoalan di PBB itu.

Tiba Sore Ini

Utusan khusus PBB itu akan tiba di Jakarta hari ini kira-kira jam 15.00 petang keberangkatannya ke wilayah Timor Timur yang menurut rencana semula akan dilakukan pada tanggal 18 Januari kemudian diundurkan sehari dan baru akan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari yang akan datang.

Selama berada di wilayah Timor Timur itu Guicciardi yang hanya akan disertai oleh dua orang staf pembantunya akan mengadakan kunjungan ke kota Dili, Bacau, Occusi dan juga akan meninjau pulau Atauro serta tempat-tempat lainnya.

Dalam peninjauannya ke wilayah Timor Timur itu, utusan khusus PBB tersebut tidak seorangpun pejabat Indonesia akan dibawa serta, dan perjalanan menuju wilayah Timor Timur akan menggunakan pesawat terbang khusus yang dicharternya.

(DTS)

Sumber:   ANGKATAN BERSENJATA (15/01/1976)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 9-12.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.