PRESIDEN: AUSTRALIA DAN INDONESIA KINI DEKAT

Djawab Positif Keinginan Indonesia untuk Perkuat Kemampuan Patroli Pantai

PRESIDEN: AUSTRALIA DAN INDONESIA KINI DEKAT [1]

 

Djakarta, Kompas

PM Australia William McMahon Selasa malam setjara resmi mengumumkan bahwa pemerintahnja minggu lalu telah menjetudjui penambahan penjediaan keuangan untuk kerdjasama tehnik dan militer dengan Indonesia.

Sehingga memungkinkan Australia meningkatkan bantuannja, dalam tjara jang praktis dan memberikan pengalaman serta pengetahuannja dalam bidang2 pertahanan pada Indonesia.

”Tidak satupun diantara kita menginginkan fakta atau persekutuan militer. Tapi banjak hal jang dapat kami lakukan untuk keuntungan kita bersama”, demikian PM Australia dalam pidatonja pada djamuan makan kenegaraan di Istana Negara, jang diselenggarakan Presiden Soeharto.

Dalam pidatonja jang banjak mengandung “unsur2 konkrit” itu ia setjara langsung mendjamin bahwa Australia memberi djawaban positif. Terhadap Indonesia untuk memperkuat kemadjuan patroli pantai Indonesia. Dengan demikian ia membenarkan keterangan Wapangab Djenderal Panggabean (Kompas kemarin) bahwa Australia akan memberikan kapal2 patroli untuk TNI AL. Tapi dalam pidatonja itu McMohan tidak menjebutkan djumlah tambahan keuangan untuk kerdjasama militer itu maupun djumlah2 kapal patroli tersebut.

Ia hanja menambahkan bahwa kedua pihak kini masih merundingkan beberapa projek kerdjasama bidang pertahanan lainnja. Dana saja berharap perundingan2 itu akan membawa hasil, katanja.

Arti Kundjungan Nixon ke Peking & Moskwa

Seterusnja ia mengemukakan bahwa panggung Asia setjara mendalam akan di pengaruhi oleh perubahan2 jang kini sedang terdjadi dalam hubungan antara kekuatan2 (negara) besar. Kundjungan Presiden Nixon ke Peking dan Moskwa telah mengubah konfrontasi ke arah konsiliasi dan détente

 Djika gedjala2 ini berlangsung terus, maka bangsa2 di Asia Tenggara dapat mengharapkan prospek jang lebih besar tentang perdamaian stabilitas dan kemadjuan.

Sekalipun demikian ia mengingatkan bahwa ini tidak berarti. (DTS)

Sumber:KOMPAS (07/06/1972)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 31.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.