PRESIDEN JAMIN TAK AKAN TINGGALKAN POLITIK BEBAS DAN AKTIF
Presiden Soeharto memberikan jaminan bahwa politik luar negeri yang bebas dan aktif sama sekali tidak akan ditinggalkan melainkan akan tetap dilaksanakan seluruslurusnya.
“Politik luar negeri yang bebas dan aktif memang merupakan politik luar negeri yang paling tepat untuk memantapkan kemerdekaan nasional, ialah: merdeka di lapangan politik dan merdeka di lapangan ekonomi," tegas Presiden Soeharto, Rabu pagi di Istana Negara tatkala memberikan amanat pada acara pelantikan tiga orang duta besar Indonesia yang baru.
Mereka masing-masing adalah Rachmat Sukartiko untuk Republik Rakyat Bangladesh berkedudukan di Dakka, Mohamad Sabir untuk Iran berkedudukan di Teheran dan Abdoerachman Djajaprawira untuk Republik Argentina merangkap Pemerintah Chili, Uruguay dan Paraguay berkedudukan di Buenos Aires.
"Duta besar kita merupakan wakil Bangsa Indonesia yang harus mampu mengemban tugas negara dan amanat bangsa kita, khususnya dalam pelaksanaan politik luar negeri," kata Kepala Negara.
Diingatkan oleh Presiden bahwa bangsa Indonesia bangga karena memiliki modal sejarah dan modal kekuatan yang tidak ternilai harganya, ialah melahirkan dan menegakkan kemerdekaan nasional dengan kekuatan sendiri.
"Keyakinan itulah yang menjadi pangkal semangat dan sumber kekuatan politik luar negeri kita yang bebas dan aktif," Ianjut Presiden. "Sumber sejarah inilah yang kita pelihara kekuatannya, ialah bahwa kita menentukan sendin langkah dan arab perjalanan kita, baik ke dalam maupun ke luar."
Diakui bahwa keadaan dunia sekarang memang telahjauh berbeda dengan keadaan semasa perjuangan untuk menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan dahulu.
Jika waktu itu kolonialis masih merajalela di banyak bagian-bagian dunia, maka kini penjajahan yang kejam tinggal sisa-sisanya yang tidak mungkin bertahan lagi.
"Namun," tegas Kepala Negara, "kedaulatan nasional bangsa kini dapat menghadapi ancaman baru yang datang dari perebutan pengaruh antara kekuatankekuatan besar dunia, baik dengan cara terang-terangan maupun secara sembunyisembunyi melalui subversi."
Dalam situasi dunia seperti sekarang ini, menurut Presiden, melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif tidaklah gampang.
Yang penting disadari, bagi Kepala Negara adalah bahwa pelaksanaan politik luar negeri hanya akan sukses, jika ada dukungan dari keberhasilan di dalam negeri.
Keberhasilan itu terutama tergantung pada keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Pada kesempatan itu, Presiden Soehartojuga minta, agar para duta besar secara aktif ikut menangani ekspor yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah.
"Ekspor barang-barang di luar minyak dan gas bumi seperti basil pertanian dan industri harus terus kita naikkan, bukan saja karena kita memerlukan devisa yang besar untuk makin menggerakkan pembangunan, tetapi terlebih-lebih karena kelangsungan ekspor dari hasil pertanian dan industri itu akan dapat memberikan lapangan kelja dan menghidupi jutaan petani dan buruh yang bekerja di lapangan pertanian, perkebunan, pertambangan dan industri," demikian Presiden Soeharto. (RA)
…
Jakarta, Merdeka
Sumber : MERDEKA (14/04/1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 60-61.
Satu pemikiran pada “PRESIDEN JAMIN TAK AKAN TINGGALKAN POLITIK BEBAS DAN AKTIF”
kami masih rindu dengan pak harto