PRESIDEN : KEGIATAN PRODUKSI SUTERA COCOK DENGAN PEMBANGUNAN INDONESIA

PRESIDEN : KEGIATAN PRODUKSI SUTERA COCOK DENGAN PEMBANGUNAN INDONESIA [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto menyatakan, kegiatan yang cocok untuk pembangunan Indonesia sekarang ini karena memerlukan banyak tenaga kerja.

Dalam pidatonya pada peresmian “Proyek Pembibitan dan Pemintalan Sutera Alam” di Soppeng, Sulawesi Selatan Rabu siang, Presiden mengemukakan, makin luasnya kegiatan di bidang ini berarti memberi kesempatan kerja yang lebih luas kepada masyarakat sebagai sasaran penting pembangunan.

Dikatakan, di samping memperluas kesempatan kerja, maka dengan memperbesar produksi sutera alam Indonesia juga memperbesar produksi sandang.

Seni menenun yang sangat terkenal dari daerah Soppeng ini juga akan berkembang jika produksi sutera alam dapat ditingkatkan dengan mutu yang bertambah baik. Hal ini berarti tumbuhnya kegiatan industri rakyat dan sekaligus berarti usaha nyata untuk memelihara sebahagian warisan kebudayaan Indonesia yang tua itu.

Presiden menunjuk pada pasaran sutera alam di luar Negeri yang menunjukkan tanda2 meluas dengan harga yang cukup baik. Apabila benang sutera dan kain sutera alam Indonesia dapat diperbesar produksinya dan ditingkatkan mutunya maka berarti akan dapat mengekspor lebih besar.

Harga yang baik berarti, penghasilan yang lebih baik bagi petani sutera dan pengrajin sutera alam. Sedangkan ekspor yang lebih besar menambah penghasilan devisa.

Kemungkinan Pengembangan

Kepala Negara dinyatakan, kemungkinan Indonesia untuk mengembangkan kegiatan persuteraan cukup besar, iklim disini cukup cocok sehingga dapat dipelihara ulat sutera sepanjang tahun. Tanah cukup luas untuk tanaman pohon murbai yang menjadi syarat pokok bagi pengembangan ulat sutera. Tenaga kerja untuk mengerjakannya cukup tersedia.

Tetapi Presiden mengingatkan, usaha dibidang sutera alam bukan pekerjaan yang mudah. Walaupun kurang banyak diketahui, Indonesia telah dua puluh tahun berusaha menggarap produksi sutera alam ini. Ada saat mengalami pasang naik dan saat pasang surut. Pasang surut lebih panjang dari pasang naiknya.

Namun dengan usaha2 yang sungguh2 dan penanganan yang lebih menyeluruh Kepala Negara yakin masa depan yang cerah pasti datang bagi kegiatan sutera alam Indonesia.

“Sekarang Indonesia telah memiliki bibit ulat sutera yang sehat, bebas dari penyakit. Dengan adanya bibit ulat sutera yang sehat ini, maka salah satu kelemahan besar dapat diatasi,” kata Presiden.

Teruskan Penelitian

Presiden kita minta kepada tenaga2 peneliti Indonesia untuk tidak berhenti sampai pada hasil yang telah dapat dieapai sekarang, melainkan terus meneliti lagi agar dapat mencapai hasil2 yang lebih baik.

“Demikian penting arti sutera alam ini bagi perbaikan taraf hidup petani sutera alam, para pengrajin sutera alam dan penerimaan devisa, sehingga saya minta agar pengetahuan kita terus diperluas, keterampilan terus dipertinggi dan manajemen diperbaiki.”

Presiden menunjuk pada usaha pembangunan yang dilaksanakan dewasa ini yaitu perbaikan taraf hidup rakyat banyak. Pengembangan sutera alam pertama-tama harus ditujukan kepada usaha untuk memperbaiki penghasilan para petani sutera alam dan pengrajin sutera alam.

“Karena itu saya minta agar proyek ini sangat memperhatikan pelayanan kepada petani dan pengrajin sutera alam.”

Kredit

Proyek ini menyediakan bibit ulat sutera yang baik bagi petani ulat sutera, yang dapat diperoleh baik dengan membeli atau kredit dengan harga yang wajar.

Bibit itu dipelihara di kebun2 murbai petani sehingga berkembang jadi kepompong. Hasil kepompong dapat dipintal sendiri oleh petani atau dipintalkan kepada proyek pemintalan dengan ongkos sekedarnya untuk dijadikan benang sutera.

Menurut Presiden, apabila petani ingin memintal sendiri benang sutera itu maka mereka harus diberi penyuluhan agar benang yang mereka hasilkan dapat mencapai standar internasional. Benang yang dihasilkan itu dapat dijual atau ditenun menjadi barang jadi oleh petani.

Dalam hubungan ini oleh Presiden dimintakan agar berbagai kegiatan tersebut dapat pula dilaksanakan dalam rangka kegiatan BUUD, hingga hasilnya secara maksimal dapat dinikmati petani dan masyarakat desa yang bersangkutan.

Dengan penanganan masalah usaha ulat sutera secara baik, Presiden Soeharto yakin produksi ulat sutera di daerah ini akan terus meningkat.

Ini berarti tidak seluruh produksi kepompong ulat sutera dapat ditampung untuk dipintal menjadi benang suteradi Proyek Pemintalan ini. Untuk itu pemerintah akan memberikan tambahan dana yang diperlukan guna perluasan kemampuan pemintalan dari proyek pemintalan ini.

“Saya juga minta agar dipikir dan direncanakan langkah2 yang perlu agar proyek ini dapat ditingkatkan menjadi suatu Badan Usaha yang dapat memperbesar kegiatan persuteraan alam di daerah ini,” demikian Presiden Soeharto.

“Proyek Pembibitan dan pemintalan Sutera Alam” di Soppeng ini dibangun dengan kerjasama pihak Jepang. (DTS)

Sumber: ANTARA (15/10/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 826-828.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.