PRESIDEN MENEMUI J. CONNALLY [1]
Djakarta, Kompas
Presiden Soeharto mendjelaskan pada Menkeu AS John Connally, bahwa meskipun Indonesia sadar dalam melaksanakan pembangunan terutama harus dengan kemampuan2 sendiri namun bantuan2 dari LN djuga akan sangat bermanfaat. Chususnja dalam ikut mengeksploitir keadaan Indonesia sekarang jaitu kestabilan ekonomi dan politiknja. Pendjelasan itu diberikan ketika tokoh penting AS itu mengadakan kundjungan kehormatan pada Presiden di Istana Merdeka hari Djumat. Menurut Presiden, pembangunan2 jang tertjapai di Indonesia sekarang ini, sedikit banjak djuga karena bantuan dari negara2 sahabat terutama AS. Sekkab Sudharmono SH selesai pertemuan jang memakan lebih dari 1 djam itu mendjelaskan, bahwa Kepala Negara menggangap penting kundjungan Connally sekarang ini.
Karena disamping mempererat hubungan RI – AS, djuga merupakan kesempatan bagi Menteri keuangan AS itu untuk menjaksikan sendiri keadaan Indonesia baik usaha maupun kemadjuan2 jang telah tertjapai menurut Sekab pertemuan jang dihadiri pula oleh Menkeu Ali Wardhana, Sekneg Alamsjah serta Dubes AS Gabraith itu tidak untuk mentjapai sesuatu keputusan namun lebih bersifat tukar pikiran. Zeker, pertemuan ini benar2 bermanfaat katanja. Dalam kesempatan itu diadakan pula tukar menukar kenang2an dari Presiden diberikan miniatur perahu lajar Penisi (Bugis) terbuat dari Perak buatan Kendari, sedang dari Connally tidak diketahui. (DTS)
Sumber: KOMPAS (06/11/1972)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 8.