PRESIDEN MINTA SEMANGAT GOTONG ROYONG LEBIH DITINGKATAKAN

PRESIDEN MINTA SEMANGAT GOTONG ROYONG LEBIH DITINGKATAKAN

Presiden Soeharto hari Selasa menyerukan kepada masyarakat agar semangat gotong-royong, pihak yang kaya membantu yang miskin, lebih ditingkatakan dalam tahun 1984 dan seterusnya untuk membantu pemerintah mengatasi berbagai masalah sosial.

Menteri koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat H. Alamsyah Ratuperwiranegara, setelah membahas berbagai masalah sosial dengan Presiden Soeharto di kediaman Jalan Cendana Jakarta, mengungkapkan kepada wartawan bahwa Kepala Negara mengharapkan partisipasi masyarakat ditingkatkan dalam menanggulangi dalam masalah-masalah sosial seperti bayi terlantar, anak-anak terbelakang, fakir miskin dan orang jompo.

Menurut Alamsyah, dalam pertemuan setengah jam itu ia bersama Presiden meninjau kembali soal-soal di bidang Kesra selama tahun lalu dan melihat prospek di masa datang.

Masalah yang dibahas meliputi bidang pendidikan, kesehatan, agama, sosial, pendidikan dan olahraga, kewanitaan dan keluarga berencana.

“Kesimpulan dari pembahasan itu antara lain Presiden mengharapkan partisipasi masyarakat lebih ditingkatkan untuk bersama-sama pemerintah mengatasi masalah­masalah bidang kesra.

Kata Presiden, perbuatan membantu sesama manusia itu juga termasuk amal baik,” demikian ungkap Alamsyah.

Ia mengatakan, dalam mengatasi ledakan penduduk, di mana jumlah anak usia sekolah terus meningkat, diperlukan partisipasi lembaga-lembaga masyarakat untuk mendirikan sekolah-sekolah dalam rangka mempercepat proses pencerdasan bangsa.

Sedang di bidang pemeliharaan kesehatan, diimbau agar lembaga-lembaga masyarakat membantu memperluas fasilitas kesehatan dalam rangka menjamin kesehatan bangsa.

Kepala Negara, kata Alamsyah, juga menekankan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap masalah pertambahan penduduk.

‘Tahun 1950 rakyat Jepang lebih banyak dibanding penduduk Indonesia. Namun kini penduduk kita 47 juta lebih banyak dari mereka, karena sejak tahun 1950 Jepang melaksanakan program keluarga berencana secara tertib,” ujar Menko Kesra.

Selama ini pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi. Dengan dilancarkannya pembangunan nasional yang diiringi program keluarga berencana dan kependudukan, pemerintah berusaha agar pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk.

“Apabila tidak, maka hasil-hasil pembangunan akan habis ‘dimakan’ oleh pertambahan penduduk,” tegas Alamsyah. Atas pertanyaan wartawan, Alamsyah berpendapat peraturan yang dikeluarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tentang akreditasi sekolah-sekolah menengah, tidak bersifat menghambat perkembangan sekolah swasta.

“Kita menginginkan sekolah berkualitas baik, tidak asal SMA atau tidak asal SMP. Yang kita tuju adalah pencerdasan bangsa, bukan sekedar membagi-bagi diploma,” demikian Alamsyah. (RA)

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (10/01/1984)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 927-928.


Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.