PRESIDEN SOEHARTO DAPAT TITIPAN SALAM HANGAT DARI PERDANA MENTERI PREM TINSULANONDA

PRESIDEN SOEHARTO DAPAT TITIPAN SALAM HANGAT DARI PERDANA MENTERI PREM TINSULANONDA

Presiden Soeharto mendapat titipan salam hangat dari Perdana Menteri Kerajaan Thailand, Prem Tinsulanonda.

Salam hangat tersebut dititipkan Perdana Menteri Prem melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, ketika menteri mengadakan kunjungan kehormatan kepadanya di Bangkok.

Nugroho berada di Thailand menghadiri acara pembukaan konfrensi menteri-menteri pendidikan anggota Unesco wilayah Asia dan Pasifik di Bangkok hari Rabu.

Ketika beristirahat sejenak di VIP Room Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta setibanya kembali di Tanah Air Rabu sore Mendikbud mengemukakan kepada pers, Perdana Menteri Prem menyatakan sangat bersahabat dengan Presiden Soeharto, oleh karenanya ia menitipkan salam hangat untuk sahabatnya itu.

Mengenai konfrensi menteri-menteri pendidikan anggota Unesco wilayah Asia dan Pasifik yang diselenggarakan di Bangkok Ibu kota Kerajaan Thailand itu Mendikbud mengatakan konfrensi itu adalah konfrensi teknis bidang pendidikan pada umumnya, khususnya yang menyangkut wajib belajar di masing-masing negara anggota yang keseluruhannya berjumlah 30 negara dan peserta sepakat bahwa wajib belajar adalah suatu keharusan.

Dalam hubungan itu kata Mendikbud, delegasi Indonesia melaporkan kepada konfrensi bahwa wajib belajar atau masalah buta huruf di Indonesia sudah akan dapat diselesaikan dan diatasi dalam Pelita IV ini.

Sedangkan mengenai adanya negara anggota Unesco yang mengundurkan diri dari organisasi dunia untuk bidang pendidikan dan kebudayaan itu Mendikbud mengatakan, memang ada pernyataan dari delegasi Jepang yang meminta Direktur Jendral Unesco melakukan langkah-langkah perbaikan, tapi mendapat jawaban dari Dirjen Unesco Amadou Mahtar M’Bow bahwa masalah itu sudah dijelaskan berulang-ulang dan tidak perlu dibicarakan lagi.

Tapi menurut saya sendiri kata Mendikbud Nugroho, suasana sidang-sidang di Bangkok itu lebih bersifat teknis dan tidak mengembang ke bidang politik sebagaimana terjadi di Paris dan di negara lain. Sidang di Bangkok tersebut berjalan baik, ujarnya.

Mendikbud mengatakan bahwa konfrensi menteri menteri pendidikan anggota Unesco wilayah Asia dan Pasifik itu kini masih berlangsung dengan sidang-sidang komisi Menteri mendahului pulang ke Tanah Air karena tugas lain yang lebih mendesak.

“Namun delegasi Indonesia akan terus menghadiri konfrensi sampai selesai”, demikian Mendikbud,

Kedatangan Mendikbud di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma itu disambut oleh hampir semua pejabat teras Depdikbud dan anggota keluarganya. (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (07/03/1985)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 125-126.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.