PRESIDEN SOEHARTO HARAPKAN PERANAN JERMAN BARAT

PRESIDEN SOEHARTO HARAPKAN PERANAN JERMAN BARAT

Presiden Soeharto mengharapkan peranan Rep. Federasi Jerman di bawah pimpinan PM Helmut Kohl dalam mengusahakan terciptanya Tata Ekonomi Intemasional yang baru.

Hal itu dikemukakan Presiden dalam pembicara-pembicaraannya dengan PM Helmut Kohl di Istana Merdeka Sabtu pagi yang berlangsung empat mata selama dua Jam.

Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja mengatakan kepada wartawan selesai pertemuan antara kedua.

Kepala Pemerintahan itu bahwa Presiden juga mengharapkan peranan Jerman Barat mengenai masalah iuran negara-negara maju bagi pembangunan negara-negara berkembang.

Menurut menteri, Presiden juga mengharapkan Jerman Barat dapat segera menandatangani perjanjian hukum Iaut internasional. Sebab kalau semua negara sudah menandatangani hukum laut internasional itu maka negara yang belum menandatanganinya akan mengalami kesulitan.

Mochtar menyatakan, penandatanganan perjanjian hukum laut internasional ini sangat penting bagi negara­negara dunia ketiga. Negara2 seperti Jepang dan Perancis semula juga belum mau menandatanganinya namun sekarang sudah menandatanganinya.

Jerman Barat sebagai anggota konvensi dihimbau juga untuk menandatangani petjanjian hukum laut internasional ini ujar Menlu RI.

Menlu Mochtar yang mengadakan pertemuan terpisah dengan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Jerman Barat Dr. A. Mertes mengatakan bahwa mereka juga membicarakan masalah Afghanistan. Kedua pihak mempunyai pandangan yang sama atas pemecahan masalah ini.

Mengenai masalah Kampuchea, Jerman barat memang mendukung ASEAN dalam penyelesaian masalah tersebut, kata Mochtar. Namun dengan catatan agar regim Pol Pot tidak kembali lagi ke Kampuchea.

Hubungan Ekonomi

Mengenai hubungan ekonomi kedua negara, Mochtar mengatakan, Indonesia menginginkan adanya keseimbangan dalam neraca perdagangan antara kedua negara Selama ini impor Indonesia dari Jerman Barat lebih banyak dari ekspornya ke negeri itu.

Barang-barang yang bisa diekspor Indonesia ke Jerman Barat misalnya kayu lapis, kayu gergajian, pakaian jadi, tembakau dan sebagainya, kata Mochtar. Menurut Menteri Sekretaris Negara Sudharmono yang juga memberikan keterangan pers sebelumnya, ekspor Indonesia ke Jerman Barat bernilai 250 juta dolar AS, sedangkan ekspornya ke Indonesia bernilai sekitar satu milyar dolar lebih.

Menurut Menlu Mochtar, sampai sekarang pemerintah Jerman Barat belum menjanjikan apa-apa, tetapi "kita mengharapkan adanya perubahan sikap."

Menteri menambahkan, ‘jangankan bantuan lunak, bantuan yang kurang lunakpun kepada Indonesia belum ada". Menurut menteri, jumlah penanaman modal Jerman Barat di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan investasi negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Hongkong dan Australia.

Investasi Jerman Barat di Indonesiahanya 1,2% dari seluruh penanaman modal asing di negeri ini. Jadi hanya menduduki urutan nomor enam. Karenanya Indonesia mengharapkan Jerman Barat dapat meningkatkan investasinya mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih dari 5% dimasa mendatang ini, demikian Menlu Mochtar.

Pamit

PM Helmut Kohl selesai mengadakan konperensi pers di Wisma Negara yang berlangsung satujam mulai pk. 15.30 WIB kemudian menemui Presiden dan lbu Tien Soeharto di Istana Merdeka untuk kunjungan parnitan.

Dari Istana, tamu negara itu disertai Presiden dan Ibu Tien Soeharto dengan kendaraan mobil menuju pelabuhan udara Halim Perdanakusumah di mana diadakan upacara kenegaraan melepas keberangkatan tamu negara itu kembali ke negerinya.

PM Helmut Kohl dan rombongan yang berjumlah 86 orang tiba di Jakarta Jumat sore untuk kunjungan resmi di Indonesia hingga Sabtu. Selama di Jakarta ia telah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soeharto dan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata. (RA).

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (05/11/1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 221-222.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.