PRESIDEN SOEHARTO HARGAI KERJA SAMA PASIFIK

PRESIDEN SOEHARTO HARGAI KERJA SAMA PASIFIK

Presiden Soeharto sangat menghargai kerja sama yang telah ditunjukkan negara-­negara ASEAN selama ini, khususnya dalam pertemuan tahunan ke-17 di Jakarta sekarang.

Antara lain dengan diterimanya gagasan Indonesia yang sudah menjadi gagasan ASEAN untuk diadakannya kerja sama Pasifik.

Penghargaan Kepala Negara tersebut disampaikan ketika beraudiensi dengan para Menlu ASEAN dan Menlu negara-negara dialog Amerika, Kanada, Jepang, Australia, Selandia Baru dan wakil dari MEE di Istana Merdeka, Kamis sore.

Mengutip Presiden Soeharto, Menlu Mochtar Kusumaatmadja kepada pers selesai pertemuan itu menegaskan, apa yang dilakukan ASEAN dalam kerja sama ini terutama memusatkan diri pada pembangunan ekonomi dan mudah-mudahan hal ini akan dilihat oleh negara lain yang tidak mengutamakan pembangunan.

“Maksud beliau barangkali Vietnam,” sela Mochtar. Dikatakannya. negara yang demikian itu hendaknya dapat melihat manfaat daripada sikap yang mendahulukan pembangunan ekonomi seperti yang dilakukan ASEAN.

Pertemuan ramah tamah Presiden Soeharto dengan para Menlu ASEAN dan negara dialog ASEAN berlangsung singkat hanya sekitar 20 menit.

Mula-mula Kepala Negara berbicara dengan para Menlu negara-negara dialog, kemudian dengan negara-negara ASEAN. Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Sekretaris Negara Sudharmono SH, dan para duta besar masing-masing negara ASEAN dan negara dialog.

Menurut rencana Jumat pagi ini di Bina Graha. Presiden Soeharto berturut-turut secara terpisah masih akan mengadakan pembicaraan dengan Menlu Kanada Jean Chretien, Menlu AS George Shultz dan Menlu Jepang Shintaro Abe.

Pertemuan untuk membicarakan berbagai masalah ketja-sama bilateral tersebut menurut Mochtar, atas perrnintaan masing-masing Menlu yang bersangkutan.

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (13/07/1984)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 611.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.