PRESIDEN SOEHARTO JADI PEMBINA UPACARA PERINGATAN HARI JADI PRAMUKA – XXIII

PRESIDEN SOEHARTO JADI PEMBINA UPACARA PERINGATAN HARI JADI PRAMUKA – XXIII

Gerakan Pramuka akan memperingati hari jadinya yang ke-23 tahun ini dengan puncak kegiatan berupa apel besar Pramuka di Bumi perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur pada 14 Agustus 1984, di mana Presiden Soeharto bertindak sebagai pembina upacara.

Para peserta apel besar ini terdiri dari 990 orang dari peserta kegiatan siaga, gladian pimpinan regu, gladian pimpinan satuan dan peserta perkemahan regu berprestasi dari Kwartir Daerah DKI Jakarta.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Mashudi mengemukakan kepada wartawan di Departemen Penerangan hari Rabu, apel besar ini juga akan dimeriahkan oleh satu kompi pembawa panji Gerakan Pramuka, pasukan Korsik Pramuka dan pasukan drum band.

Kegiatan peringatan Hari Pramuka yang bertemakan “Dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, disiplin, keterampilan dan semangat Pramuka, kita sukseskan Pelita IV” tersebut, juga dilakukan secara serempak di seluruh tanah air baik di tingkat propinsi, kabupaten maupun kotamadya.

Untuk tingkat nasional, kegiatan dipusatkan di Cibubur dan dimulai sejak 12 Agustus sampai dengan 15 Agustus dengan acara pesta siaga yang diikuti peserta­peserta dari Jabotabek, Krawang dan Cianjur, gladian pimpinan regu penggalang, gladian pimpinan satuan penegak-pandega dan pawai obor di Kwarda DKI Jakarta.

Sedangkan di daerah, kegiatan diusahakan oleh masing-masing pimpinan Kwarda dan gugus depan secara khidmad, sederhana dalam bentuk upacara bendera, pesta siaga, gladian pimpinan regu, gladian pimpinan satuan, kegiatan Satuan Karya (SAKA), lomba baris-berbaris, bhakti masyarakat dan pemberian penghargaan.

Mashudi yang didampingi Ditjen PPG Soekarno SH dan para pimpinan Kwarnas Pramuka, mengemukakan dalam kegiatan peringatan hari jadi tahun ini juga diisi dengan pameran yang materinya adalah peranan Gerakan Pramuka dalam pembangunan nasional dan pembangunan generasi muda.

“Melalui pameran ini, kami ingin memberikan gambaran secara visual tentang tugas pokok gerakan prarnuka serta memberikan kesadaran kepada masyarakat dan pramuka bahwa pembangunan generasi muda merupakan tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat,” kata Mashudi.

Peranan Orang tua

Gerakan Pramuka yang didirikan 14 Agustus 1961 dan merupakan peleburan dari puluhan gerakan kepanduan waktu itu, kini telah beranggotakan lebih dari 10 juta orang.

Tanpa menyebutkan perincian yang pasti, Mashudi mengungkapkan bahwa masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya tenaga pembina.

Sedangkan bagi seorang anak untuk masuk menjadi anggota Pramuka tidak terlepas dari peranan orangtua di rumah dan guru di sekolah, karena mereka-mereka inilah yang memberikan dorongan bagi sianak untuk masuk dalam Gerakan Pramuka. (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (08/08/1984)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 968-969.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.