PRESIDEN SOEHARTO:
PEMUDA2 INDONESIA HARUS SIAPKAN DIRI LAKSANAKAN PEMBANGUNAN [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto hari Selasa menyerukan kepada pemuda-pemudi Indonesia untuk mulai sekarang menyiapkan diri melaksanakan tugas2 pembangunan yad.
Seruan Presiden itu dikemukakan ketika bertindak selaku inspektur upacara pada appel besar pramuka di lapangan Monas, Jakarta.
Untuk menyiapkan tugas2 tsb., demikian kepala negara, pemuda-pemudi Indonesia harus belajar dengan rajin, menggali ilmu pengetahuan se-dalam2nya, berusaha menguasai keterampilan2, mencintai masyarakat, bersikap dan bertindak sebagai pemuda-pemudi dari bangsa yang ber-Pancasila.
Presiden meyakinkan, bahwa pendidikan yang diterima oleh pemuda-pemudi di lingkungan kepramukaan pasti akan berguna dalam masa dewasa nanti dan membuat mereka berguna bagi masyarakat yang sedang membangun, disamping pendidikan yang mereka peroleh dari orang tua dan guru di sekolah.
“Saya sangat gembira bahwa gerakan pramuka sekarang telah disesuaikan dengan tujuan2 pembangunan masyarakat itu,” kata Presiden Soeharto.
Appel besar pramuka ini memperingati ulang tahun pramuka ke-12.
Pertanda Mulainya Takanas
Appel tsb. yang merupakan pertanda dari dimulainya Takanas (Pesta Karya Nasional) yang diikuti oleh seluruh wakil pramuka dari Indonesia dimeriahkan oleh display drumband pramuka yang menyajikan lagu2 perjoangan.
Takanas yang berlangsung di Cibubur, Jakarta Timur akan diresmikan pembukaannya oleh Menteri Penerangan Mashuri hari Rabu.
Dalam appel yang berlangsung meriah dan diikuti oleh 1.227 orang pramuka Jakarta Raya itu telah diketengahkan tari2an massal Tarunabumi yaitu Tari Kijang Dewi Sri dan Tari Kijang Dewi Sri.
Dewi Sri adalah dewi padi yang melambangkan bahwa Pramuka2 Indonesia tetjun dalam masyarakat desa.
Harus Berarti bagi Masyarakat
Menyinggung gerakan pramuka di Indonesia, kepala negara mengatakan, bahwa memang ada azas2 umum yang sama antara gerakan Pramuka dengan gerakan kepanduan di seluruh negara. Akan tetapi gerakan kepramukaan harus mempunyai arti bagi masyarakatnya.
Diatas azas2 umum kepanduan itulah harus dapat kita bina gerakan pramuka Indonesia yang tetap bercorak Indonesia, diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan pembangunan masyarakatnya, demikian Presiden.
Presiden menyatakan gembira karena dasar dan arah pertumbuhan kepramukaan Indonesia sekarang dapat difahami, malahan dihargai oleh pemimpin2 gerakan kepanduan seluruh dunia.
Dalam hubungan ini dinyatakan kebahagiaanya karena Dr. Azis Saleh, Sekjen Gerakan Pramuka, telah dipilih menjadi Ketua Pengurus Gerakan Kepramukaan se-Asia Pasifik dan anggota Pengurus Gerakan Kepanduan se-Dunia.
Sultan Hamengkubmvono IX, Ketua Kwarnas Pramuka mendapat tanda kehormatan tertinggi yang ada di kalangan kepanduan sedunia.
Usaha Pembinaan
Presiden selanjutnya mengajak para pembina pramuka, pendidik, orang tua dan seluruh masyarakat agar memikirkan dan mengusahakan gerakan pramuka. Pembinaan kader2 pimpinan yang mencintai sepenuh hati gerakan pramuka dan memilih pemimpin2 yang diperlukan mutlak hams ditentukan.
Pada pertumbuhan yang sehat dan meluas dari gerakan pramuka, pada kecintaan anak2 dan pemuda-pemudi kepada gerakan pramuka ini, pada berhasilnya bimbingan para pembina, terletak jawaban yang tepat terhadap pembinaan generasi muda.
“Pembinaan ini adalah tanggungjawab kita semua,” demikian Presiden Soeharto. (DTS)
Sumber: ANTARA (14/08/1973)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 378-380.