Presiden Soeharto: PERLU MELANJUTKAN PEMIKIRAN2 ANTAR GENERASI

Presiden Soeharto:

PERLU MELANJUTKAN PEMIKIRAN2 ANTAR GENERASI [1]

 

Jakarta, Suara Karya

Presiden Soeharto dalam amanatnya pada upacara penganugerahan bintang2 kehormatan kepada 24 putra berjalan Indonesia kemarin menekankan pentingnya keharusan melanjutkan pemikiran2 antar generasi.

“Pemikiran2 generasi lama yang secara langsung menghayati suasana dan meletakkan dasar2 perjuangan merintis dan menegakkan kemerdekaan, akan memberi arah yang tepat pada pemikiran dan langkah2 petjuangan pembangunan yang sekarang,” demikian Presiden.

Ditegaskannya, bahwa hanyalah bangsa yang dapat mengembangkan kepribadiannya sendiri secara kreatif dalam memberi jawaban pada tantangan2 pembangunan masyarakat modern, akan dapat tumbuh dengan kuat.

Dalam usaha membangun masyarakat modern itu, persoalan2 besar yang selalu kita jawab adalah bagaimana kita membangunnya yang dalam segala kemoderennya tetap bertaqwa kepada Tuhan YME, bagaimana kita membangun masyarakat maju yang dalam segala kemajuannya tetap terpancar nilai2 kemanusiaan yang adil dan berada, serta bagaimana kita menyalurkan segala aspirasi dalam masyarakat, kata Presiden.

“Teranglah bahwa pembangunan masyarakat yang demikian itu memanggul tanggungjawab kita semua, seluruh bangsa Indonesia tanpa kecuali. Ia memerlukan pemikiran2 mendalam yang terus menerus dan tindakan2 nyata dari kita semua untuk mencapai tujuan kemerdekaan.”

Presiden selanjutnya mengatakan bahwa untuk itu kita harus dapat melanjutkan pemikiran2 antar generasi. Tentang generasi muda, Presiden mengatakan bahwa mereka yang lebih memiliki kreativitas dan lebih merasakan kebutuhan2 baru dari perjoangan pembangunan akan lebih tepat menentukan sasaran2 baru. Bila perpaduan pemikiran ini berlangsung dengan mantap, tambahnya, akan berhasillah usaha kita meletakkan dasar2 tokoh bagi pembangunan yang dengan sungguh2 kita lakukan sekarang.

Mengenai penganugerahan bintang2 jasa kepada 24 putra Indonesia di Istana Negara Senin pagi, Presiden mengatakan bahwa sangatlah membesarkan hati bahwa usaha2 nyata untuk membangun masyarakat merupakan rentetan perkembangan yang tidak ada henti2nya. Yang sangat menggembirakan, menurut Presiden, adalah bahwa pemikiran dan usaha2 nyata itu meliputi kalangan luas yang mencerminkan adanya tanggungjawab nasional, yang berasal dari generasi tua maupun muda; yang meliputi kalangan negarawan, pemikir2 kemasyarakatan, tokoh2 politik, pemuka2 pendidikan, kalangan ilmu pengetahuan, pers, tehnokrat, ABRI dsb.

“Dengan tidak mengurangi penghargaan kepada yang lain kata Presiden al. diantara mereka menonjol pemikiran dan usaha2nya pada pembangunan bangsa dan negara kita, dimasa lampau maupun kini.”

“Karena jasa2nya yang luar biasa dalam mengabdi kepada bangsa dan negara itulah, hari ini (21 Mei 1973), negara melimpahkan anugerah Tanda2 Kehormatan kepada 24 orang putra2nya.”

Bintang jasa yang dianugerahkan itu terdiri dari 6 BMP Utama (III), masing2 untuk:

“Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, Jacob Utomo, BM. Diah, M. Rosihan Anwar, dan Achmat Sukarmawidjaja; dan 18 BMP Adhipradana (II) untuk: Mohamad Ibnu Sajuti alias Sajuti Malik, K.H. Moh. Dachlan, K.H. Masykur, H. Anwar Tjokroeminoto, Mh. Isnaeni, Melanthon Siregar, I.J. Kasimo, Drs. Beng Mang Reng Say, Mr. Acmad Subarjo, Dr. J.B Sumarlia, Letjen Darjatmo, Laksamana R. Sudomo, Jendral Pol. Moh. Hasan, Marsekal Suwoto Sukendar, dan Dr. J. Lesmana.” (DTS)

Sumber: SUARA KARYA (22/05/1978)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 373-374.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.