PRESIDEN SOEHARTO SAMPAI DI SRILANKA

PRESIDEN SOEHARTO SAMPAI DI SRILANKA

Presiden yang disertai Ibu Tien Soeharto Sabtu pagi (pk. 12.00 WIB) tiba di pelabuhan udara Kolombo untuk memulai kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka tanggal 17-19 Nopember.

Permadani merah menghampar dari tangga pesawat menuju mobil dan dentuman meriam 21 kali, lagu2 kebangsaan kedua negara, pemeriksaan barisan kehormatan yang berseragam abu-abu tua menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto di Sri Lanka pagi itu yang berudara cerah.

Setelah disambut oleh Presiden Sri Lanka, Jayawardene dan acara perkenalan dengan PM Premadsas dan beberapa Menteri Sri Lanka, Presiden meninggalkan pelabuhan udara menuju Istana Presiden, Janadipathi. M.

Sepanjang jalan menuju istana, iring-iringan mobil Presiden mendapat sambutan masyarakat yang berdiri di tepi jalan, di antaranya terdapat pula penduduk yang tidak memakai baju. Iring-iringan itu melalui jalanan di kota Kolombo di mana nampak di sana sini masih terdapat bangunan-bangunan luas yang tidak terpelihara dan gubuk­gubuk reyot disamping bangunan-bangunan modern.

Presiden di Istana berdampingan dengan Duta Besar RI di Kolombo, Aldinsyah dan isteri. Setelah itu sorenya Presiden Soeharto mengadakan pertemuan empat mata dengan Presiden Sri Lanka, Jayawardene, sementara Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari Sri Lanka. lbu Tien Soeharto pada kesempatan lain menyaksikan pameran seni dan kerajinan rakyat Sri Lanka di Istana.

Menteri Ekuin Wijoyo Nitisastro tidak turut kunjungan kenegaraan Presiden ke Sri Lanka karena masih sakit.

Presiden Soeharto dalamjamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Presiden Sri Lanka menyampaikan amanatnya.

Menurut rencana, Minggu pagi Presiden mengunjungi Bentota Beach Hotel dan akan mendapat penjelasan mengenai pariwisata Sri Lanka. Dari keterangan yang dikumpulkan P. Makiwawu, wartawan Antara yang mengikuti perjalanan Presiden, menyatakan bahwa kunjungan Presiden ke Sri Lanka untuk lebih meningkatkan hubungan kerjasama dan persahabatan yang saling menguntungkan antara kedua negara.

Sri Lanka dewasa ini berpenduduk lk 14,5 juta jiwa, ekspor utamanya adalah teh. Dalam masalah resolusi Timor Timur di PBB, Sri Lanka abstain. (DTS)

Kolombo, Antara

Sumber: ANTARA (18/11/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 232-233.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.