PRESIDEN TERIMA DUTA BESAR BARU
Tiga duta besar baru negara sahabat, Senin pagi menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka.
Berturut-turut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Federasi Brasil. Andre Guimareas, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Denmark, Michael Urban Bendix dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republic Seychelles, Callixte d’Offay Francois Xavier.
Presiden Soeharto dalam pidatonya mengharapkan agar hubungan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini dengan negara-negara tersebut, dapat lebih dikembangkan lagi di masa-masa mendatang, khususnya untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyat masing-masing.
Khususnya kepada Dubes Andre Guimareas, Kepala Negara dalam kesempatan itu menyatakan bahwa persahabatan antara Indonesia dan Brasil sungguh mempunyai sejarah dan landasan yang kuat.
Ke dua negara sama-sama menjunjung tinggi prinsip hidup berdampingan seara damai, dan sebagai sesama negara yang sedang membangun, sama-sama memperjuangkan terwujudnya dunia yang penuh kedamaian, kemajuan dan keadilan.
Namun, kata Presiden, perjuangan negara-negara yang sedang membangun masih akan berjalan panjang dan penuh ujian. Tapi semuanya itu tidak boleh mengendorkan semangat.
Dalam hubungan ini menurut Kepala Negara, terwujudnya tata ekonomi dunia baru harus diperjuangkan terus menerus. Untuk ini maka penting artinya kerja sama Selatan-Selatan.
Sementara itu kepada Dubes Michael Urban Bendix, Presiden Soeharto menyambut gembira langkah-langkah yang ditempuh Denmark untuk lebih meningkatkan keikutsertaannya dalam proses pembangunan Indonesia, baik melalui kerja sama di bidang ekonomi dan teknik maupun pendidikan.
Ditegaskan, Indonesia membuka pintu bagi kerja sama yang menguntungkan dengan negara-negara lain di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi perdagangan.
Republik Seychelles
Republik Seychelles adalah sebuah negara kepulauan seluas 171 mil persegi yang terdiri dari 86 pulau, terletak di Lautan Hindia, sebelah timur laut Madagaskar. Pada tahun 1984 penduduknya tercatat sebanyak 66.000 jiwa.
Pembukaan hubungan diplomatiknya dengan Indonesia baru saja dilakukan. Menurut Presiden, pembukaan hubungan diplomatik ini akan merupakan awal dari usaha kedua negara untuk memupuk dan meningkatkan hubungan dan kerja sama secara bilateral maupun multilateral.
Dengan Lautan Hindia sebagai lingkungan bersama, Kepala Negara merasa yakin, kedua negara akan dapat bekerja sama menjaga dan memeliharanya, agar tetap menjadi lingkungan yang aman dan damai.
Melalui pembukaan hubungan diplomatik ini pula, ujar Presiden, sebagai anggota Gerakan Nonblok dan sebagai negara yang sedang membangun, ke dua negara dapat menciptakan kerja sama dalam berbagai bidang, baik untuk kepentingan ke dua negara masing-masing, maupun sebagai sumbangan bersama untuk kebaikan dunia. (RA)
…
Jakarta, Kompas
Sumber: KOMPAS (05/08/1986)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 434-435.