PRODUKSI BERAS INDONESIA SUDAH LAMPAUI SASARAN

PRODUKSI BERAS INDONESIA SUDAH LAMPAUI SASARAN

PRESIDEN SOEHARTO:

Produksi beras selama tiga tahun terakhir ini sudah melampaui sasaran yang telah ditetapkan dalam Repelita III, demikian Presiden Soeharto di Jakarta, Sabtu.

Dalam sambutannya di Istana Negara ketika menerima pemenang-pemenang perlombaan Insus dan pemenang perlombaan tingkat karya bimbingan intensifikasi antar satuan pembina Bimas 1981/82, Presiden mengatakan, pengadaan dalam negeri tiap tahun selalu dapat ditingkatkan.

Sekarang ini, kata Kepala Negara, sudah dapat tersedia stok pangan serta beras sekitar tigajuta ton.

Dengan adanya stok nasional yang cukup ini maka dapat tercipta stabilitas harga pangan karena beras dari stok nasional sewaktu-waktu dapat dilempar ke pasaran apabila diperlukan, katanya menambahkan.

la minta kepada pemenang-pemenang l omba itu untuk dapat terus menpertahankan prestasi yang tinggi itu dan mengembangkannya sehingga produksi yang tinggi bisa dicapai pula oleh petani-petani yang lain.

Presiden menyatakan kegembiraannya karena hasil rata-rata setiap hektar gabah kering dari hamparan sawah kelompok tani dalam musim tanam 1981 sangat membesarkan hati.

Sebagai contoh ia menyebutkan kelompok tani Rahayu dari Kabupaten Cirebon yang mencapai hasil 132,9 kuintal.

Kelompok-kelompok tani lainnya di Kabupaten Blitar mencapai 117,9 kuintal bahkan ada kelompok tani di Bali dan Sumatera Barat yang mencapai hasil 160,6 kuintal.

Presiden mengatakan, dengan hasil rata-rata yang cukup tinggi dari kelompok­kelompok tani hal ini akan memberi pengaruh positif terhadap para petani di sekitarnya danjuga menteri pengaruh terhadap produksi padi secara nasional.

Produksi Naik dari Tahun ke Tahun

Iamengatakan, produksi beras di Indonesia tahun 1979 mencapai 17,8 juta ton. Tahun-tahun berikutnya naik menjadi 20, 1 juta pada tahun 1980 dan tahun 1981 menjadi 22,3 juta ton.

Pada tahun 1982 ini produksi beras diperhitungkan akan mencapai lebih kurang 23 juta ton.

Kepada para kelompok tani maupun para petani, Presiden mengharapkan agar terus memelihara dan mengembangkan mutu intensifikasi, meningkatkan kerja sama kelompok, melakukan pola tanam yang baik dan memperhatikan penanganan masalah sesudah panen.

Presiden Soeharto selesai menyampaikan sambutannya dan menyerahkan beberapa hadiah kepada para pemenang perlombaan Insus dan pemenang perlombaan tingkat karya bimbingan intensifikasi antar satuan pembina Bimas 1981/82, kemudian bersama Ibu Tien Soeharto beramah-tamah dan makan bersama dengan para petani itu di Istana Negara.

Hidangan yang disajikan antara lain berupa sayur lodeh, sate, lidah sapi dan rendang. (RA)

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (26/09/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 1132-1133.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.