TUJUH MENTERI BERTEMU PRESIDEN
Presiden Soeharto hari Jumat lalu menerima tujuh menteri di kediamannya, Jl Cendana.
Para menteri ini melaporkan persiapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk tahun pertama Repelita IV, 1984/1985.
Menteri Sekretaris Negara Sudharmono SH seusai pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu, mengatakan kepada wartawan bahwa RAPBN akan diajukan dalam Sidang Kabinet Paripurna tanggal 4 Januari 1984. Kemudian diajukan kepada DPR tanggal 9 Januari 1984.
Ketika ditanya mengenai kenaikan RAPBN, Mensesneg tidak menjawab, wartawan diminta menunggu saja sampai diumumkan di depan sidang paripurna DPR. Apakah pasti ada kenaikan? "Tunggu saja nanti," katanya.
RAPBN 1983/1984 mencapai Rp 16,565 trilyun atau meningkat 6.1 persen dibanding 1982/1983.
Menurut menteri pertemuan hari itu bukan final, masih banyak waktu jika harus diubah. Dikatakan juga, tugas menteri bidang ekonomi adalah menghitung. Kehadiran Menteri Pertambangan dan Energi Subroto karena peranan minyak masih besar dalam penenmaan negara.
Para menteri yang melaporkan kepada Presiden adalah Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan Prof Dr Ali Wardhana, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Prof Dr JB Sumarlin, Menteri Sekretaris Negara Sudharmono SH, Menteri Muda Sekretaris Kabinet Drs Moerdiono, Menteri Keuangan Drs. Radius Prawiro, Menteri Pertambangan dan Energi Prof Dr Subroto, dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dr Saleh Afiff.
Pertemuan yang direncanakan pukul 10.00 tersebut, terlambat 15 menit karena beberapa menteri tidak dapat hadir tepat waktunya karena kemacetan lalu lintas.
Bahkan Menteri Subroto nampak naik taksi, kemudian berhenti dengan jarak beberapa rumah sebelum kediaman Presiden, tanpa ajudan. Menteri Perdagangan Rachmat Saleh tidak hadir karena baru ke Timur Tengah. (RA)
…
Jakarta, Kompas
Sumber : KOMPAS (18/12/1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 244-245.