UNTUK BAHAN BAKU OBAT DAPAT DIDATANGKAN DARI NEGARA SAHABAT MANAPUN
PRESIDEN SOEHARTO :
Impor bahan baku obat dari negara sahabat manapun dapat saja dilakukan untuk menekan harga obat didalam negeri, demikian dikemukakan Presiden Soeharto dalam petunjuknya ketika menerima Menteri Kesehatan Suwarjono Suryaningrat di Bina Graha, Kamis.
Selesai diterima Presiden, Menteri Suwarjono mengatakan bahwa Presiden menegaskan agar dalam mencegah kenaikan harga obat, hendaknya dilakukan impor bahan baku obat dari negara sahabat asalkan tidak dikaitkan dengan masalah politik.
Pemerintah tidak pernah menaikkan harga obat tetapi diakuinya akibat devaluasi belum lama ini terjadi kenaikan harga obat terutama obat-obat yang bahan bakunya didatangkan dari luar negeri, katanya.
Ditambahkannya, jika ada negara sahabat yang ingin mengekspor bahan baku obat ke Indonesia maka mereka harus pula memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia misalnya kebijaksanaan imbal-beli.
Untuk masyarakat dianjurkan agar dalam membeli obat supaya pergi kepusatpusat kesehatan masyarakat karena harga-harga obat di Puskesmas-puskesmas itu relatif lebih murah.
Presiden Soeharto juga mengharapkan Departemen Kesehatan untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk pula kepada para wisatawan. Hal ini perlu dilakukan mengingat kunjungan arus wisatawan asing yang mulai meningkat ke Indonesia.
Karena itu, katanya, Departemen Kesehatan akan berusaha mengadakan semacam pos-pos kesehatan bagi pelayanan turis terutama di daerah daerah yang banyak di kunjungi wisatawan, seperti Bali .
Kepada Presiden Soeharto ia melaporkan hasil kunjungannya menghadiri siding WHO di Jenewa baru baru ini dan kunjungannya ke Republik Arab Mesir guna memenuhi undangan Menteri Kesehatan negara tersebut.
Kunjungannya ke Mesir dilakukan guna menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang kesehatan antara kedua negara misalnya di bidang asuransi kesehatan, penyelidikan, penyakit cacing yang ditularkan oleh keong seperti di danau Lindu serta kerja sama dalam bidang KB dan Kependudukan. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (26/05/1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 399.