GAMELAN HADIAH PRESIDEN UNTUK SOUTH BANK CENTRE LONDON
London, Pelita
DUTA BESAR RI untuk Inggris dan Republik Irlandia, Ir. Suhartoyo atas nama Presiden Soeharto, Kamis lalu secara resmi menyerahkan seperangkat gamelan Jawa ke-pada pimpinan South Bank Centre London, bertempat di Queen Elizabeth Hall, South Bank Centre, London.
Dubes dalam sambutannya mengatakan bahwa gamelan bukan saja merupakan perangkat dari besi dan kayu atau semacam instrumen musik, tetapi memberikan arti tersendiri terhadap kekhasan kebudayaan Indonesia, demikian KBRI London melaporkan.
Dalam meningkatkan karya seni bagi artis musik dunia, seni memainkan gamelan akan memiliki kemungkinan untuk dikembangkan, tidak terbatas pada gending-gending klasik saja, tetapi dengan gamelan yang memiliki melodi yang selaras dengan komposisi barat, komposisi baru dan aransemen-aransemen baru dapat diciptakan.
Gamelan tersebut dihadiahkan oleh Presiden Soeharto tidak saja sebagai simbol untuk mempererat tali persaudaraan antara rakyat Indonesia dan rakyat Inggris tetapi juga sebagai ungkapan kegembiraan dengan semakin meningkatnya minat orang Inggris terhadap seni gamelan yang dewasa ini telah menyebar tidak saja di kota London sendiri, tetapi juga di pusat-pusat universitas ternama di lnggris seperti Oxford, Cambridge York, Durham yang masing-masing telah memiliki gamelan lengkap.
Gending
Acara tersebut diiringi dengan gending-gending antara lain Lancaran Gugur Gunung, Pelog Barang dan Ladrang Eling-eling, Slendro Manyuro yang dimainkan oleh ibu-itu Dharma Wanita subunit KBRI London.
Dilanjutkan dengan gending Ladrang Wilujeng, Slendro Pathet Manyuro dan Bubaran Runtung, yang dimainkan oleh perkumpulan gamelan karawitan South Bank Centre, yang penabuhnya semua terdiri atas orang-orang Inggris. Juga ditampilkan tarian “Golek Lambangsari” yang ditarikan oleh Nawangsasi Narotomo dan Yessy Suhartoyo.
Acara berlangsung meriah yang dihadiri sekitar 700 orang, terdiri dari para undangan dan masyarakyat pecinta gamelan baik yang ada di London maupun dari luar kota.
Pemberian gameJan tersebut kepada South Bank Centre London, dianggap cukup tepat, karena ia merupakan pusat kebudayaan yang strategis di pinggir Sungai Thames, salah satu pusat kebudayaan yang terbesar tidak saja di Inggris bahkan di Eropa, yang beberapa tahun terakhir ini telah mulai tertarik pada gamelan Jawa dan kemudian mengembangkannya sebelum ada hadiah dari Presiden tersebut.
Latihan diadakan dengan meminjam gamelan KBRI London. Sampai saat ini diadakan latihan dua kali setiap minggu untuk kelas pemula dan kelas yang lebih lanjut. Jumlah murid yang tercatat saat ini sekitar 200 orang Inggris.
Presiden Soeharto memberi nama untuk gameJan itu “Kyai Lebdhajiwa” yang mempunyai arti agar dapat memperoleh jiwa yang baik. Lebdhajiwa juga merupakan judul tembang (nyanyian) yang berisikan ajaran-ajaran pendidikan rohani.
Sumber : PELITA (29/02/1988)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 588-589.