HARUS KERJA KERAS, TEKUN DAN TIDAK HIDUP BERMEWAH
PRESIDEN :
Kerja keras, tekun dan efisien serta hidup dengan tidak bermewah-mewah merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki bangsa Indonesia agar tujuan pembangunan dapat cepat tercapai.
Penegasan Presiden Soeharto itu dikemukakan ketika meresmikan penggunaan kompleks gedung kantor dan laboratoria Lembaga Elektronika Nasional-LIPI di Bandung, Selasa.
Presiden yang disertai Ibu Tien Soeharto serta beberapa Menteri Kabinet Pembangunan IV dalam sambutannya mengatakan bila sifat-sifat kerja keras, tekun efisien dan hidup tidak bermewah-mewah itu dapat berkembang di mana-mana maka tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
Presiden memuji pimpinan dan karyawan Lembaga Elektronika Nasional (LEN) itu sebab kompleks gedung kantor dan laboratoria ini hampir dapat dikatakan telah dibangun oleh lembaga tersebut yang dana pembangunannya dihimpun dari hasil kerja keras seluruh karyawannya.
Menurut laporan yang disampaikan kepada Presiden, 95 prosen dari biaya pembangunan kompleks kantor dan laboratoria ini dibiayai dari dana yang dihimpun oleh lembaga ini.
Presiden mengatakan, dalam zaman pembangunan yang terus meningkat sekarang ini, menyelesaikan dan memulai membangun lagi proyek-proyek pembangunan memang telah merupakan peristiwa yang biasa. Usaha membangun bangsa memang bukan merupakan tugas yang ringan.
"Bagi kita merupakan kerja raksasa yang memerlukan pengabdian dan bahkan pengorbanan-pengorbanan.”
Dengan membangun kita bertekad untuk merobah nasib bangsa, beriktiar membentuk masa depan kita yang lebih baik, berusaha mewujudkan cita-cita nasional bangsa kita.
Ia mengingatkan bahwa dalam melaksanakan pembangunan dihadapi oleh tantangan-tantangan, namun ditegaskan pembangunan tidak boleh terhenti. Sebab terhentinya pembangunan akan mengakibatkan makin menumpuknya masalah-masalah sosial ekonomi yang lebih besar dan lebih rumit menyelesaikannya di kemudian hari.
Presiden mengatakan, prioritas-prioritas pembangunan harus makin dipertajam lagi dan dengan itu "kita akan dapat terus maju dengan sikap yang realistis, hati-hati dan penuh kewaspadaan."
Yang tidak kalah pentingnya, kata kepala negara adalah memberikan dan memperkuat motivasi bangsa dalam membangun. Terus memperkokoh motivasi itu penting, sebab keberhasilan pembangunan juga membawa masalah-masalah yang perlu dipecahkan bersama.
Ia mengatakan, pembangunan yang berhasil, tidak saja mendatangkan perbaikan kehidupan, tetapi juga membawa harapan-harapan baru, tantangan baru dan bahkan juga persoalan-persoalan baru.
Dalam mengatasi tantangan-tantangan itu, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi akan sangat membantu. Pembangunan masyarakat-masyarakat modern membuktikan bahwa dengan memanfaatkan secara tepat ilmu pengetahuan dan teknologi maka kemajuan-kemajuan dapat dicapai dengan lebih cepat dan selamat, kata kepala negara.
Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh lagi seolah-olah menjadi keajaiban yang diimpor. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi milik dan bagian dari kehidupan yang berakar dan tumbuh dalam masyarakat sendiri, kata Presiden.
Ia mengatakan penguasaan ilmu-pengetahuan dan teknologi mencapai kemajuankemajuan pesat sejak zaman pembangunan ini. Salah satu bukti yang membesarkan hatilah Lembaga Elektronika Nasional yang telah mampu membuat komponenkomponen elektronika, demikian Presiden Soeharto.
Presiden Soeharto sebelum ke Bandung, pagi harinya meresmikan peletakan batu abadi di pembangunan PLTA Saguling, lebih kurang 50 KM dari Bandung.
Turut dalam rombongan Presiden, Menteri Sekretaris Negara Sudharmono, Menteri Pertambangan dan Energi Subroto, Menteri Muda/Sekretaris Kabinet Murdiono dan Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi dalam negeri Ginanjar Kartasasmita. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (31/05/1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 477-479.