HUBUNGAN INDONESIA DENGAN SEMUA NEGARA TAK TERGANTUNG PADA POLITIK DALAM NEGERI MASING2 [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto hari Rabu di Jakarta membantah pandangan yang menyatakan, bahwa kebijaksanaan dalam sesuatu negara mempengaruhi hubungan2 luarnegerinya.
Ketika di kediamannya menerima Dubes RI untuk Uni Sovyet Surjono Darusman yang akan segera berangkat memangku jabatannya itu, Kepala Negara mengemukakan, bahwa hubungan baik Indonesia dengan semua negara tidak tergantung pada politik di dalam negeri negara2 tersebut.
Darusman menyatakan kepada pers, bahwa Presiden dalam pesannya mengemukakan, bahwa bagaimanapun keadaan di dalam negeri Indonesia bisa mempunyai hubungan baik dengan semua pihak baik barat maupun timur.
Anti Marxisme Indonesia terletak pada kebijaksanaan2 di dalam negerinya dan tidak punya hubungan apapun pada politik luarnegerinya, kata Presiden Soeharto.
Dalam hubungan ini Presiden menegaskan, bahwa politik anti Marxis yang dijalankan Indonesia dalam politik di dalam negerinya, tidak boleh mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara2 blok timur khususnya Uni Sovyet.
Apalagi sekarang ini Indonesia sedang membangun. Apa yang bermanfaat bagi pembangunan akan disambut baik oleh Indonesia termasuk dari negara2 blok timur, demikian Presiden Soeharto sebagai yang diterangkan kepada pers oleh Dubes Surjono Darusman.
Dubes Surjono Darusman akan berangkat keposnya pada hari Jumat atau Minggu yad melalui route Eropa. Sebelumnya dia adalah dubes RI di Mexico yang sekarang ini dijabat oleh Drs Hidayat Mukmin. (DTS)
Sumber: ANTARA (31/01/1973)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 74-75.