KEMUNGKINAN2 AKIBAT PERANG NUKLIR PERLU DITELITI

KEMUNGKINAN2 AKIBAT PERANG NUKLIR PERLU DITELITI

Presiden Soeharto menganggap perlu Indonesia meneliti secara ilmiah kemungkinan-kemungkinan akibat perang nuklir, karena meskipun negara ini tidak terlibat perang nuklir yang menakutkan, namun akan menerima akibat-akibatnya bila terjadi.

Presiden Soeharto mengemukakan saran itu, di Bina Graha, Rabu kemarin, ketika menerima Menteri Kehutanan Sudjarwo yang baru kembali dari Amerika Serikat, menghadiri konperensi ilmiah mengenai akibat-akibat perang nuklir.

Kepada wartawan, seusai pertemuan, Sudjarwo mengatakan, kepada Presiden ia melaporkan bahwa dalam konperensi itu telah dibahas kemungkinan-kemungkinan akibat perang nuklir.

Dewasa ini terdapat sekitar 15.000 megaton cadangan senjata nuklir di dunia, atau 1 juta kali dibanding kekuatan bom yang dijatuhkan di Hirosima tahun 1945 yang lalu.

Kalau nuklir sebanyak itu diledakkan, akan timbul malapetaka bagi umat manusia di dunia. Ledakannya yang dahsyat akan menimbulkan panas hebat dan menghasilkan 225 juta ton abu yang kemudian menutupi matahari.

Dunia akan menjadi gelap beberapa lama, dan akan menimbulkan cuaca dingin, sementara suatu saat sinar ultraviolet matahari akan lebih banyak terserap di bumi sehingga mengakibatkan banyak kasus kebutaan.

Konferensi berkesimpulan, kalaupun perang nuklir terjadi di belahan utara bumi, namun bagian selatan termasuk Indonesia tetap akan merasakan akibatnya, baik kegelapan, kedinginan sampai 25 derajat celsius di bawah nol.

Hal ini akan berakibat buruk bagi kehidupan manusia yang ada, termasuk hutan tropis. Dunia sangat berkepentingan dengan hutan tropis karena menjadi sumber utama plasma nutfah bagi umat manusia.

Dikatakan oleh Sudjarwo yang hadir di konperensi mewakili "hutan tropis", konferensi berkesimpulan kalau perang nuklir terjadi 7,75 manusia meninggal dunia, dan akibat sampingannya akan menjadikan 1-2 milyar manusia menderita.

Konperensi beranggapan Indonesia yang tidak akan terlibat perang nuklir dapat mempelajari akibat-akibat kemungkinan perang nuklir secara ilmiah, serta diharapkan mempunyai peranan yang penting dengan pengaruhnya untuk mencegah agar perang itu tidak terjadi.

Ekspor Kayu Lapis

Kepada Presiden Menteri juga melaporkan perkembangan ekspor kayu lapis ke AS dan Jepang. Tahun depan diperkirakan ekspor ke AS meningkat, karena pajak impor turun, dan pembangunan perumahan diperkirakan meningkat. Sedangkan ekspor ke Jepang masih sulit ditingkatkan karena pajak impor negara itu masih tetap tinggi. (RA)

Jakarta, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (17/11/1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 456-457.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.