MASYARAKAT HARUS RASAKAN MANFAAT KOPERASI

MASYARAKAT HARUS RASAKAN MANFAAT KOPERASI

PRESIDEN SOEHARTO menekankan pentingnya dibangkitkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat bahwa melalui koperasi, usaha mereka dapat lebih cepat maju dan penghasilan mereka dapat lebih meningkat sehingga mereka dapat merasakan kehidupan yang lebih baik.

Dengan kata lain, masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaat dari koperasi dan manfaat dari menjadi anggota koperasi.

Kepala Negara mengingatkan hal itu ketika membuka Musyawarah Nasional Koperasi XI di Istana Negara kemarin. Menteri Perdagangan dan Koperasi Radius Prawiro mengatakan, Munas akan berlangsung sampai 19 Januari besok.

Selain dibangkitkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat, menurut Presiden Soeharto, untuk terus membina dan menumbuhkan koperasi, kemampuan teknis koperasi juga harus terus ditingkatkan agar mampu menjawab tantangan kemampuan dalam ekonomi modern.

‘Tekad kita adalah agar dalam jangka panjang koperasi benar-benar mempunyai kekuatan hidup yang dapat tetap tegak dalam zaman kemajuan. Dapat tumbuh terus dalam dinamikanya ekonomi modern bersama-sama dengan badan usaha negara maupun swasta", kata Presiden.

Untuk itu, menurut Kepala Negara, koperasi harus benar-benar diarahkan menjadi organisasi yang mampu menghadapi perkembangan kemajuan ekonomi dan pembangunan.

Koperasi yang tumbuh secara modern itu sama sekali bukan hal yang mustahil. Sebab di beberapa negara maju lainnya, bahkan yang memiliki sistem ekonomi liberal, ternyata koperasi pun mampu hidup dengan meyakinkan.

"Untuk menjawab tantangan itu, tidak dapat lain koperasi harus dikelola secara modem dan memperhatikan hukum-hukum ekonomi. Untuk itu pendidikan koperasi perlu terus-menems ditingkatkan dan diperluas. Tanpa pendidikan koperasi yang baik, akan sulit diperoleh tenaga-tenaga kader koperasi yang mampu dan trampil mengelola koperasi secara modern".

Dalam hubungan ini Presiden Soeharto mengingatkan bahwa penyelenggaraan pendidikan koperasi tersebut, pada dasarnya juga merupakan tanggung jawab gerakan koperasi sendiri.

Oleh sebab itu Kepala Negara minta agar koperasi-koperasi yang telah mampu hendaknya berusaha untuk membiayai dengan kekuatan sendiri pendidikan koperasi itu.

Terus Digalakkan

Menurut Kepala Negara selanjutnya, pemerintah sendiri telah bulat pendirian bahwa dalam tahun terakhir Repelita III dan seterusnya, koperasi akan terus digalakkan.

Usaha ini sungguh-sungguh mutlak, sebab koperasi merupakan wadah yang paling tepat untuk mengangkat kemampuan yang lemah. Sehingga pemerataan dan keadilan dapat makin kita wujudkan.

Pemerintah, demikian Presiden Soeharto, dengan sungguh-sungguh telah membina Koperasi Unit Desa (KUD) yang secara sadar dan tekun berangsur-angsur telah dapat berkembang menjadi wadah bersama kaum tani.

Dengan sadar kita mulai menumbuhkan KUD di desa-desa, karena justru di desa inilah tinggal bagian terbesar rakyat Indonesia yang ekonominya lemah.

"Cita-cita kita mengenai kemajuan, kesejahteraan dan keadilan sosial akan dapat terwujud dengan cepat apabila di beribu-ribu desa telah berdiri KUD-KUD yang benar-benar tangguh, dan di kota-kota tumbuh koperasi yang kuat, yang mampu rnemberikan peranan dalam kehidupan ekonomi". Karena itu maka menurut Presiden Soeharto, pembentukan koperasi di desa-desa justru menegaskan ketetapan hati kita untuk membangun dari bawah.

Dikatakan, jika pada permulaan KUD itu memusatkan kegiatannya pada lapangan pertanian, maka sejalan dengan kemampuannya yang meningkat, ia harus tumbuh menjadi koperasi desa yang akan menangani semua kegiatan ekonomi dan kebutuhan desa, jika semua desa dan masyarakat kota telah memiliki koperasi yang kuat, maka koperasi benar-benar akan menjadi kekuatan ekonomi nasional yang besar dan dapat diandalkan.

Dalam pada itu, menurut Presiden Soeharto, pembinaan dan pengembangan koperasi fungsional seperti koperasi pegawai negeri dan koperasi karyawan serta koperasi usaha sejenis, juga akan terus ditingkatkan.

Dalam hubungan ini akan diutamakan pembinaan terhadap koperasi primer yang langsung menyangkut para anggota koperasi yang bersangkutan.

Dengan makin kuatnya koperasi-koperasi primer maka menurut Kepala Negara, akan besarlah peranan koperasi dalam kehidupan ekonomi nasional dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Kita Memang Belum Puas

Presiden Soeharto pada awal sambutannya menyatakan, strategi pembangunan dan pengembangan ekonomi yang kita laksanakan selalu berpegang teguh pada arah yang ditunjukkan oleh Undang-Undang Dasar.

Di situ ditunjukkan bahwa perekonomian nasional kita harus kita susun bersama atas asas kekeluargaan. Seperti dijelaskan dalam penjelasan UUD 45, bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Menurut Kepala Negara, setelan dengan segala ketabahan dan keuletan kita melaksanakan pembangunan selama hampir satu setengah dasawarsa, kita telah dapat mencapai banyak kemajuan. Stabilitas nasional kita semakin mantap. Ketahanan ekonomi bangsa kita, juga telah menjadi semakin kuat.

Keadaan ekonomi kita tetap dapat berkembang baik di tengah-tengah gejolak resesi ekonomi dunia yang hebat dan tidak kunjung reda.

Untuk makin menumbuhkan dan menyebarluaskan pemerataan tadi, perhatian yang sebesar-besarnya harus kita berikan pada pertumbuhan dan perkembangan koperasi.

Menurut Presiden, memang pertumbuhan koperasi, khususnya KUD, dalam beberapa tahun ini telah menunjukkan perkembangan yang membesarkan hati. Kemampuan koperasi dalam menangani berbagai sektor kegiatan usaha di bidang produksi pengolahan dan pemasaran telah bergerak cepat ke arah skala yang lebih besar.

Hal ini tampak jelas dari makin besarnya usaha koperasi dan makin meningkatnya kemampuan koperasi. Khususnya dalam menumbuhkan kehidupan ekonomi di pedesaan.

Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa kesadaran dan keyakinan masyarakat akan pentingnya peranan koperasi juga meningkatkan. Pertumbuhan koperasi yang pesat tadi, demikian Presiden Soeharto selanjutnya, juga menunjukkan bahwa bantuan pemerintah yang berupa pembinaan, bimbingan usaha dan bantuan berbagai fasilitas yang selama ini diberikan, benar-benar telah dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat yang tergabung dalam wadah koperasi.

"Kita memang belum puas dengan hasil jerih payah kita. Dan kita memang tidak boleh cepat berpuas diri. Namun kita yakin bahwa keberhasilan dan kemajuan yang dicapai koperasi selama ini, tentu akan menambah kuatnya landasan bagi tumbuh dan berkembangnya koperasi di masa mendatang", demikian Presiden Soeharto.

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Eddiwan dalam laporannya mengatakan, Munas XI ini diikuti sekitar 350 orang dari gerakan koperasi, cendekiawan dari 23 perguruan tinggi, serta 30 lembaga pemerintah, 25 lembaga masyarakat dan tokoh-tokoh koperasi serta perorangan. (RA)

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (18/01/1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 265-268.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.