PEMBINAAN DAN KESEJAHTERAAN ANAK PUNYA NILAI STRATEGIS

PEMBINAAN DAN KESEJAHTERAAN ANAK PUNYA NILAI STRATEGIS

PRESIDEN KEPADA YKAI :

Presiden Soeharto minta kepada masyarakat luas supaya turut serta mengambil bagian secara aktif dalam usaha peningkatan dan pengembangan kesejahteraan anak.

Harapan Kepala Negara ini disampaikan ketika menerima pimpinan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) yang dipimpin ketua umumnya, Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, di Bina Graha, Selasa kemarin.

Mereka datang melaporkan hasil konferensi nasional Pembinaan dan Pengembangan Kesejahteraan Anak yang berlangsung di Jakarta dari tanggal 23 sampai 26 Juli lalu.

Menurut Presiden Soeharto, kata Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anak mempunyai nilai strategis yang sangat penting dalam pembangunan. Pemerintah dalam hal ini banyak melakukan kegiatan.

Sejak suami istri kawin, anak dikandung, lahir, dalam usia balita (di bawah lima tahun) sampai berusia 15 tahun. Tetapi usaha dari pemerintah saja tidak cukup.

“Masyarakat juga harus ikut dan aktif membantu. Karena keberhasilan pembangunan tidak hanya terletak di tangan pemerintah saja, tetapi justru memerlukan partisipasi dan keikut sertaan seluruh lapisan masyarakat,” kata Kepala Negara.

Presiden bergembira karena masyarakat Indonesia sekarang ini sudah banyak yang mulai mengambil bagian dalam usaha pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anak.

Dalam hubungan ini, Kepala Negara juga menghargai usaha yang dilakukan oleh YKAI. Termasuk konferensi nasional yang telah diadakan serta hasil-hasil yang dicapai. Namun usaha-usaha dari masyarakat seperti ini, menurut Presiden Soeharto, perlu lebih ditingkatkan lagi.

Banyak Tantangan

YKAI dalam konferensi nasional tersebut memandang peningkatan pembinaan anak merupakan hal yang mutlak sekali. Selain sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat juga penting bagi kelangsungan pembangunan.

Dalam Pelita IV sampai tahun 2000 nanti, masalah dan tantangan yang akan dihadapi bangsa ini semakin banyak. Karena itu menurut YKAI, mulai sekarang perlu dimantapkan upaya untuk membina anak sebagai sumber daya manusia yang akan berperan dalam Pelita VI nanti.

“Sumber daya manusia, khususnya anak, menyentuh perubahan dan pengembangan nilai-nilai budaya. Karena itu perlu dihayati setiap anggota masyarakat.”

Berbagai upaya pembinaan anak tersebut menurut YKAI dalam konferensi nasional itu, ada landasan adilnya, landasan konstitusionalnya serta landasan operasional yang dijabarkan sebagai program pemerintah disertai berbagai peraturan maupun keputusan. Semua ini perlu didukung oleh usaha mandiri masyarakat secara sadar dan terarah.

Hasil-hasil konferensi nasional ini dalam kesempatan kemarin disampaikan kepada Kepala Negara. Presiden juga minta agar usaha-usaha pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anak, perlu dilakukan secara lebih terpadu lagi. (RA)

 

 

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (22/08/1984)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 975-977.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.