PERANAN WANITA DI BIDANG PERTANIAN PERLU PERHATIAN KHUSUS

PERANAN WANITA DI BIDANG PERTANIAN PERLU PERHATIAN KHUSUS

Presiden Pada Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-IV:

Presiden Soeharto mengharapkan agar peranan kaum wanita di bidang pertanian perlu mengharapkan perhatian khusus, sebab sebagai negara agraris maka sebagian terbesar penduduk Indonesia, termasuk kaum wanitanya hidup di bidang ini.

Hal itu dinyatakan Presiden dalam sambutan Selasa pagi, pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-IV, di Gedung Manggala Wana Bhakti, Senayan, yang dibacakan oleh Menteri Pertanian Ir. Achmad Affandi.

Dikaitkan oleh Kepala Negara dalam pidato tersebut, arah pembangunan di bidang pertanian ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan, sekaligus juga untuk meningkatkan pendapatan ekspor serta meningkatkan pendapatan petani dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat para petani.

Untuk itu, maka kita telah, dan akan terus mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan intensifikasi, memperluas areal, menganekaragamkan tanaman pangan serta mengadakan rehabilitasi daerah-daerah kritis.

Selain itu kita juga mengadakan berbagai program untuk membangun daerah pedesaan. Dengan demikian, masyarakat pedesaan akan dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya demi kemajuan dirinya, keluarganya dan masyarakatnya. Demikian pidato Presiden yang dibacakan oleh Menteri Pertanian.

Kelaparan

Pada awal sambutannya, Kepala Negara menjelaskan, peringatan Hari Pangan Sedunia bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dunia, bahwa masalah pangan merupakan salah satu masalah yang menyangkut kelangsungan hidup umat manusia. Karena itu, masalah ini juga meminta tanggung jawab seluruh bangsa.

Memang dalam tahun 1984/1985 produksi biji-bijian dunia yang merupakan bahan makanan utama manusia, diperkirakan akan meningkat. Namun hal ini tidak berarti bahwa usaha untuk meningkatkan produksi pangan dunia tidak perlu dilakukan lagi.

“Sebab, sampai sekarang sebagian dari umat manusia, terutama yang hidup di negara-negara yang sedang membangun, masih tetap mengalami kekurangan pangan dan gizi, bahkan kelaparan.” Demikian antara lain pidato Kepala Negara.

Masalah pangan merupakan masalah yang bersifat universal. Karena itu usaha untuk mengatasi kekurangan pangan juga harus dilaksanakan bersama oleh semua bangsa.

Kerja sama dan saling membantu antara satu bangsa dengan bangsa lainnya di bidang pangan akan terasa makin penting. Kesulitan yang dihadapi oleh suara bangsa sedikit atau banyak akan mempengaruhi bangsa lain.

Peringatan Hari Pangan Sedunia kali ini mengambil tema yang sangat penting, yaitu Peranan Wanita dalam Pembangunan Pertanian. Tema itu menurut Kepala Negara, menggugah kembali kesadaran kita mengenai pentingnya peranan kaum wanita dalam pembangunan, khususnya pembangunan di bidang pertanian.

“Sejarah manusia dan kemanusiaan memang menunjukkan kepada kita bahwa peradaban manusia pada tingkat yang awal, justru dimulai dan dirintis oleh kaum wanita.” tulis Presiden.

Dan sangat jelas pula bahwa kaum wanita harus ikut serta mengambil bagian dalam pembangunan ini. Sebab, jika kaum wanita yang merupakan setengah dari bangsa kita tidak ikut serta di dalamnya, maka jalannya pembangunan akan terpincang-pincang. (RA)

Jakarta, Berita Buana

Sumber : BERITA BUANA (17/10/1984)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 920-922.


Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.