PERSEPSI KITA TENTANG KEAMANAN

PERSEPSI KITA TENTANG KEAMANAN

 

 

Memahami masalah keamanan dalam konteks keseluruhan kehidupan nasional secara benar, tampaknya makin penting untuk dilakukan.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bangsa indonesia telah memperoleh pelajaran yang cukup lengkap untuk dewasa ini melihat secara pas masalah keamanan dalam tata kehidupan mereka.

Adalah Presiden Soeharto yang dengan cukup gamblang memberikan gambaran mengenai bagaimana masalah keamanan mesti dipahami.

Pemahaman yang benar membuka Kemungkinan bagi usaha untuk meletakkan masalah keamanan secara proporsional, bila dikaitkan dengan masalah lain dalam kehidupan bersama seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Rasanya memang itu yang hendak ditekankan oleh Presiden ketika memberikan sambutan di depan peserta Kursus Reguler Angkatan 19 Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Yakni suatu persepsi yang utuh terhadap masalah keamanan yang diletakkan dalam keseluruhan permasalahan yang ada dan dihadapi oleh bangsa dan negara.

Ketika Presiden Soeharto menegaskan, bahwa adalah keliru menganggap kewaspadaan keamanan boleh dikendurkan demi kemakmuran serta sebaliknya. Sama kelirunya jika kewaspadaan keamanan itu berlebih-lebihan sehingga membatasi ruang gerak, maka yang hendak ditekankan adalah suatu pandangan yang seimbang dan wajar.

Dilihat dari pertumbuhan bangsa, aspek keamanan memang bagian tak terpisahkan dari kesadaran tentang eksistensi kita sebagai bangsa merdeka. Berbagai peristiwa yang terjadi di negara kita menunjukkan bahwa keamanan merupakan suatu kebutuhan yang tak terhindarkan.

Ancaman yang pernah diarahkan ke tubuh Republik Indonesia yang datang dari dalam maupun luar negeri menunjukkan satu hal, bahwa pembinaan keamanan sangat bersifat interent dengan eksistensi negara-negara itu sendiri.

Namun demikian, pendapat semacam itu akan menjadi berlebih-lebihan, bila kemudian keamanan diletakkan sebagai satu-satunya variable yang menentukan dalam pertumbuhan bangsa.

Sebagaimana sangat berlebih­-lebihan orang yang mengatakan bahwa kemakmuran ekonomi misalnya, adalah satu-satunya variable yang menentukan bagi berhasil atau tidaknya tujuan kehidupan kebangsaan kita.

Masalah bangsa, adalah masalah yang kompleks. Dalam kompleksitas itu, pendekatan untuk mencapai cita-cita nasional pun, haruslah berangkat dari kenyataan itu. Setiap aspek harus dilihat dari sudut kepentingannya baik ia sebagai syarat maupun tujuan kehidupan itu sendiri.

Demikianlah kita melihat misalnya, pendekatan keamanan mempunyai maknanya tersendiri. Selalu mudah dikenali, bahwa pendekatan keamanan terutama sangat dibutuhkan untuk menangkal setiap hambatan, gangguan dan ancaman yang dapat menggoyahkan integritas nasional.

Istilah integritas nasional, kita pahami dalam aspeknya yang Luas, termasuk di dalamnya wujud stabilitas nasional yang menjadi prasyarat bagi bangsa ini melakukan pembangunan sebagai usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Di pihak lain kita mengenal suatu pendekatan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dengan apa yang disebut pendekatan kesejahteraan. Pendekatan ini menekankan pentingnya penciptaan kesejahteraan rakyat sebagai upaya pokok dalam menata kehidupan bersama.

Dalam prakteknya pendekatan ini juga hanya mungkin dilaksanakan dalam keadaan di mana suatu masyarakat bangsa hidup dalam suasana yang aman dari tenang.

Ada titik temu pada kedua pendekatan itu. Sehingga akhirnya bisa dikatakan, bahwa sesungguhnya, ke dua pendekatan itu dapat dilakukan bersama. Bisa diduga, bahwa karena kesadaran semacam itu maka konsep pertahanan dan keamanan kita adalah merupakan pemikiran yang menyeluruh dan dinamis.

Suatu konsep yang melihat masalah yang ada secara konprehensif ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, dalam satu tarikan nafas kehidupan bangsa.

Dengan cara itu maka kita akan mampu mengembangkan persepsi tentang keamanan dalam ruang pandang yang luas. Dengan demikian, masalah-masalah mendasar lalu yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia baik sebagai individu maupun masyarakat, seperti kebebasan demokrasi, keadilan, kemakmuran dll. Terus memperoleh ruang gerak untuk mencapai kedewasaan dan kematangannya.

Dalam pandangan dasar tentang keamanan yang seperti itu, maka ruang gerak masyarakat akan tetap luas. Kreativitas akan tumbuh subur dalam kondisi keamanan yang mantap.

Gagasan baru mengenai berbagai aspek kehidupan akan bermunculan, sehingga kondisi yang lahir dari konsep pertahanan keamanan kita, adalah gerak dinamik bangsa yang mampu mengantar negara dan bangsa menjadi bangsa yang kuat, maju dan jaya.

Kewaspadaan dan kepekaan terhadap masalah yang menyangkut keamanan bangsa dan negara, dengan begitu. Dikemukakan dalam titik strategis yang bertujuan untuk mengantar masyarakat bangsa ini kepada cita­cita perjuangannya. Itu artinya, kita diletakkan dalam pendekatan yang tidak terpisahkan dengan usaha kita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 

 

Jakarta, Pelita

Sumber : PELITA (06/12/1986)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 565-567.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.