PETUNJUK PRESIDEN MENGENAI SUMBANGAN SOSIAL BERHADIAH

PETUNJUK PRESIDEN MENGENAI SUMBANGAN SOSIAL BERHADIAH

Kalau memang dampaknya sangat merugikan masyarakat maka perlu ditinjau kembali adanya Sumbangan Sosial Berhadiah (SSB) yang dikeluarkan oleh Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial.

Petunjuk Presiden Soeharto itu dikemukakan ketika menerima Menteri Sosial Ny. Nani Sudarsono di Bina Graha Kamis.

Kepada wartawan menteri mengatakan sumbangan sosial berhadiah yang dulunya disebut lotre itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan dana, bagi usaha-usaha kesejahteraan sosial.

Namun orang yang membeli SSB itu biasanya mengharapkan imbalan besar, bukan karena tanggungjawab dan kesadaran sosialnya.

Ia mengatakan, kalau tiap penduduk Jakarta saja tiap bulan menyisihkan seribu rupiah untuk SSB ini sebagai partisipasi sosialnya, hal ini akan dapat mengumpulkan dana bagi peningkatan usaha-usaha kesejahteraan sosial.

Ia mengatakan, masalah kesejahteraan sosial sangat kompleks karena saling kait mengait dan mempunyai korelasi dengan kebijaksanaan departemen lain.

Dana dari departemen sosial sendiri sangat terbatas sehingga harus diupayakan dari luar dengan menciptakan partisipasi masyarakat itu.

Partisipasi masyarakat ini perlu untuk membantu menangani kerawanan­kerawanan sosial di masyarakat seperti fakir miskin, dan sebagainya, katanya. Dalam hubungan ini ia mengharapkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan sosial.

Menteri Sosial yang untuk pertama kalinya memberikan keterangan pers di Bina Graha itu menegaskan program Departemennya yakni melanjutkan apa yang telah dicapai selama ini, serta menyiapkan aparatnya sebaik mungkin untuk menghadapi masa depan yang berat mendatang ini.

Kepada Presiden Soeharto, Mensas melaporkan serah terima jabatan di Departemennya baru-baru ini serta program-program Departemen Sosial di masa mendatang ini.

Selesai memberikan keterangan pers menteri sosial meninggalkan ruangan wartawan di Bina Graha semua pertanyaan yang datangnya silih berganti dijawab menteri dengan mantap dan tenang sambil tersenyum. (RA)

…

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (24/03/1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 469.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.