PRESIDEN HARAPKAN :
OPEC UNTUK TETAP KOMPAK
Presiden Soeharto mengharapkan semua negara anggota OPEC untuk tetap kompak menjaga kestabilan harga minyak di pasaran tunai internasional, karena situasi harga rninyak dunia sebenarnya belum berarti “kita keluar dari lapangan ranjau”.
Presiden menyampaikan pesannya itu di Bina Graha Kamis siang kepada Menteri Pertambangan dan Energi Subroto yang akan berangkat menuju Wina untuk menghadiri sidang Komisi Monitoring OPEC, hari Minggu mendatang.
Kepada wartawan, Menteri mengatakan, Presiden sangat menekankan arti penting dari perkembangan harga minyak dunia yang semakin menguat pada kwartal II tahun ini. Keadaan ini diharapkan dapat dijaga terus oleh semua anggota OPEC.
Subroto mengatakan, sampai 10 April lalu harga minyak di pasaran tunai menguat, meskipun harga minyak “Arabian Light” yang biasanya AS$ 29 per barrel ternyata turun 60 sen dollar pada awal April, tetapi menurun lagi pada akhir April menjadi 28,3 dolar/barrel.
Harga minyak brand dari Inggris tetap bertahan 29,75 dolar pada awal akhir April, namun pada pertengahan April naik menjadi 30 dolar AS per barrel. Harga minyak Boni dari Nigeria naik dari 29,70 menjadi 30 dollar, sedangkan “Arabian Heavy” baik dari 26.7 menjadi 26,9 dollar per barrel.
lni menunjukkan keadaan yang lalu dari biasanya, kata Menteri, sebab biasanya pada kuartal II harga minyak di pasaran dunia selalu melemah.
Empat alasan mengapa harga minyak itu menjadi kuat. Pertama karena pemogokan buruh-buruh tambang batubara di lnggris mengakibatkan pemakaian minyak bertambah.
Kedua, turunnya produksi minyak Ural dari Uni Sovyet akibat musim dingin. Ketiga, karena musim dingin yang berkepanjangan di pantai timur AS dan Eropa. Ke empat karena menurunnya produksi minyak di ladang Flotta di Inggris.
Keadaan itu menyebabkan suplai minyak di pasaran dunia sedikit menguat, sehingga cadangan pada bulan April lalu menurun.
Dengan perkembangan ini, menteri yakin permintaan minyak dunia akan meningkat pada kuartal III dan IV sehingga produksi OPEC diperkirakan akan naik sekitar 0,5 sampai satu juga barrel per hari.
”Tapi ini baru kemungkinan,” demikian, Subroto menambahkan. (RA)
…
Jakarta, Pelita
Sumber : PELITA(14/05/1984)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 716-717.