PRESIDEN: KEHIDUPAN PERS YANG BEBAS DAN BERTANGGUNGJAWAB PERLU DIKEMBANGKAN

PRESIDEN: KEHIDUPAN PERS YANG BEBAS DAN BERTANGGUNGJAWAB PERLU DIKEMBANGKAN [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto menegaskan, untuk mengembangkan kreativitas dan memberikan penerangan yang benar kepada masyarakat, perlu dikembangkan kehidupan pers yang bebas dan bertanggungjawab. “Suatu kebebasan memang diperlukan akan tetapi bila tidak dibarengi dengan rasa tanggung jawab hanya akan mendatangkan kekacauan dan merugikan kepentingan umum.”

Demikian Presiden Soeharto dalam sambutannya pada malam resepsi pembukaan Rapat Kerja Departemen Penerangan Kamis malam di Jakarta yang dibacakan oleh Menteri Negara Sunawar Sukowati.

“Kita semua benar2 dipanggil oleh tanggungjawab itu, agar kebebasan tidak digunakan untuk tujuan2 yang salah, lebih2 yang akhirnya akan menghambat usaha2 untuk memantapkan stabilitas nasional dan pembangunan,” kata Presiden.

Rapat Kerja yang dipimpin oleh Sekjen Deppen Harsono, akan berlangsung di Jakarta dari tgl 4 sampai 13 Januari 1973, dengan mengambil thema “Pengamanan negara Pancasila, pengamanan haluan negara dan pengamanan haluan pembangunan.”

Kepada para peserta Raker, Kepala Negara selanjutnya mengingatkan bahwa tugas2 penerangan bukanlah tugas yang “rutin” tetapi memerlukan sikap cekatan, kecakapan dan kemampuan menterjemahkan berbagai masalah kepada masyarakat dalam bahasa yang mudah difahami.

Para petugas penerangan, demikian Presiden harus mampu menjelaskan kepada masyarakat memahami persoalan2 pokok yang sedang dihadapi, dan usaha2 apa yang sedang dilakukan dan hasil2 yang telah tercapai.

Presiden selanjutnya menyatakan, bahwa dengan adanya pengertian, masyarakat akan tergugah untuk bersama2 memikul tugas nasional.

“Hasil ini, akan menimbulkan rasa harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri, yaitu faktor yang sangat diperlukan untuk meneruskan pembangunan selanjutnya,” demikian Kepala Negara.

Pada saat yang bersamaan, organisasi wanita Departemen Penerangan, Dian Ekawati, juga menyelenggarakan pembukaan Musyawarah Kerja Nasional ke­II, yang akan dilangsungkan di Jl. Hang Hebat, Jakarta. Muker ini diikuti oleh isteri para pejabat yang mengikuti Raker Deppen.

Sambutan Menpen

Dalam kesempatan yang sarna, Menteri Penerangan Budiardjo menyatakan thema yang diambil untuk rapat ini adalah tepat dengan situasi yang sedang kita hadapi, ialah “Pengamanan negara Pancasila, pengamanan Haluan Negara dan pengamanan haluan pembangunan”.

“Hasil Rapat kerja tahun lalu-lah yang kitajadikan pedoman, baik dibidang idiil maupun operasionil penerangan,” kata Menteri, yang selanjutnya menyarankan kepada rapat agar sebaiknya mengadakan apresiasi dan evaluasi terhadap hasil2 rapat kerja yang lalu itu untuk ditingkatkan sebagai pedoman ketja penerangan pada tahun2 selanjutnya.

Khusus kepada peserta Musyawarah Kerja Dian Ekawati ke II, yang terdiri dari isteri2 pejabat Deppen, Menteri mengemukakan rasa bahagia karena organisasi tsb. telah menemukan tempat berpijak dalam satu wadah.

“Keadaan ini merupakan satu keuntungan dan kemajuan karena dengan modal kekompakan itulah organisasi persatuan wanita Deppen akan lebih mudah memecahkan problim2 dan sanggup mendampingi tugas para suami dibidang penerangan.”

Menteri juga menganjurkan kepada organisasi wan ita tsb. agar kerjasama dengan organisasi2 wanita lain baik dalam lingkungan pemerintah maupun yang ada di-tengah2 masyarakat, yang mempunyai tujuan sama yaitu meningkatkan bangsa melalui pendidikan, sosial dan kesejahteraan rakyat. (DTS)

Sumber: ANTARA (05/01/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 269-270.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.