PRESIDEN LANTIK 3 DUBES BARU
Presiden Soeharto menegaskan, dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia ingin membangun saling pengertian yangjujur dengan bangsa-bangsa lain yang manapun, tanpa mencampuri urusan dalam negeri masing-masing serta landasan saling hormat menghormati.
Memberikan pesan-pesan kepada tiga orang duta besar Indonesia yang baru di Istana Negara Sabtu pagi Kepala Negara tegaskan lagi: "Kita menginginkan, agar semua bangsa memupuk persamaan-persamaan. Bukan mempertajam perbedaanÂperbedaan."
Ketiga Dubes itu yang dilantik masing-masing bekas KSAL Laksamana TNI Waloejo Soegito untuk Kerajaan Belanda, bekas KSAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi untuk Republik Federasi Jerman serta Sjufri Jusuf, seorang diplomat karier untuk Republik Demokrasi Sosialis Sri Lanka merangkap Republik Maldive.
"Sudah barang tentu dalam pengembangan politik bebas dan aktif itu sekali-kali, kita tidak boleh lengah dan harus tetap meningkatkan kewaspadaan," ujar Kepala Negara.
Peranan Dubes
Presiden mengatakan, peranan duta besar pada masa sekarang dan masa mendatang makin bertambah penting lagi, karena dunia sedang dipenuhi oleh berbagai pergolakan yang perkembangannya penuh dengan segala kemungkinan.
Menghadapi keadaan dunia yang mencemaskan tadi, maka menurut Kepala Negara, tidak ada pilihan lain kecuali terus meningkatkan kewaspadaan agar tetap mampu melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif sebaik baiknya.
Dubes Italia
Dalam kesempatan terpisah, di Istana Merdeka Sabtu pagi, Presiden Soeharto menerima surat-surat kepercayaan Dubes Italia yang baru untuk Indonesia Giorgie Vecchi.
Pada pidato balasannya, Presiden mengemukakan bahwa hubungan persahabatan dan ketjasama antara kedua negara yang tampak makin kokoh dan erat dari tahun ke tahun, karena kedua negara sama-sama menginginkan terjalinnya hubungan yang serasi antara bangsa-bangsa dan sama-sama pula menginginkan terwujudnya perdamaian dunia yang kekal berdasarkan keadilan.
"Berlandaskan pada kesamaan pandangan itu, saya yakin terbuka luas kemungkinan peningkatan ketjasama di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi antara kedua negara yang saling menguntungkan," demikian Presiden Soeharto. (RA)
…
Jakarta, Merdeka
Sumber : MERDEKA (23/05/1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 102-103.