PRESIDEN MENERIMA PESAN KHUSUS DARI PARA PEMIMPIN VIETNAM

HM Soeharto dalam berita

PRESIDEN MENERIMA PESAN KHUSUS DARI PARA PEMIMPIN VIETNAM [1]

 

Jakarta, Kompas

Republik Sosialis Vietnam tidak akan “mengekspor revolusi” ke negara-negara tetangganya. Jumlah senjata yang sekarang begitu hebat dimiliki Vietnam hanya untuk pertahanan diri saja.

“Senjata-senjata itu sekarang berada pada orang yang tepat untuk memilikinya”, demikian penegasan Wakil Menlu Phan Hien, dalam jumpa pers di Jakarta Selasa kemarin. Ia menambahkan ”yang ingin kami ekspor adalah beras, hasil tambang, kayu dan komoditi-komoditi lainnya yang dihasilkan Vietnam”.

Tentang hasil kunjungannya 8 hari di Indonesia, ia menilainya sebagai suatu kunjungan persahabatan yang sukses. Apalagi banyak segi persamaan diantara kedua negara, sehingga membuka kesempatan kerjasama lebih luas.

Pembicaraan dengan Menlu Adam Malik, Menteri Pertanian, Menperdag, Menteri Perindustrian dan Ketua Bappenas, dinilai sangat bermanfaat. Demikian juga peninjauan ke berbagai proyek ekonomi dan tempat-tempat yang bernilai budaya.

“Kami dapat melihat hasil nyata yang telah dicapai oleh sahabat-sahabat Indonesia kami dalam membangun kesejahteraan negaranya”, kata Phan Hien.

Dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto di Bina Graha, ia menyampaikan pesan khusus dari Presiden Ton Due Thong dan PM Pham Van Dong.

Solidaritas Asteng

Ia menyebutkan Pemerintah Vietnam berterima kasih atas sikap Pemerintah RI yang menghargai 4 prinsip kerjasama Vietnam.

“Indonesia telah mempertimbangkannya sebagai suatu sumbangan bagi solidaritas diantara Negara ­ negara Asia Tenggara”.

Dalam pernyataan yang diterjemahkan oleh stafnya, Phan Hian sama sekali tidak menyebut kerjasama ASEAN. Tapi ia menyatakan kegembiraan terhadap sambutan hangat selama kunjungan di Malaysia, Filipina, Singapura dan Indonesia. Delegasi Vietnam kemarin meneruskan perjalanan ke Binna dan Laos.

“Dimanapun kami datang semua menyambut dengan hangat, disertai hasrat untuk membantu menyembuhkan luka-luka akibat perang dan membangun kembali Vietnam”.

Ditanya tentang ASEAN, ia menegaskan disetiap Negara ASEAN, ia diyakinkan tentang kerjasama regional tersebut. Pemimpin regional tersebut. Pemimpin-pemimpin ASEAN memberi jaminan bahwa ASEAN bukan suatu pakta pertahanan ataupun proyek suatu negara besar. Juga tidak ditujukan untuk menghadapi negara lain diluar ASEAN.

“Kami memperhatikan hal ini. Kalau ASEAN tetap mengembangkan ketidak-tergantungan, netralitas dan tidak membiarkan basis militer asing di wilayahnya, itu merupakan hal yang baik. Dan kami akan selalu mempertimbangkan hal ini”, kata Phan Hien.

Khusus hubungan dengan Indonesia, kedua negara sepakat membuka pintu bagi pengiriman berbagai misi sebagai tindak-lanjut kunjungan delegasi Vietnam ini. Ia juga menyebut kemungkinan pengiriman team sepakbola, jenis olahraga yang sama-sama paling digemari di kedua negara. (DTS)

Sumber: KOMPAS (21 07 1976)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 71-72.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.