PRESIDEN MINTA GUBERNUR BARU PERHATIKAN MASALAH-MASALAH PERTANIAN JAWA TIMUR

PRESIDEN MINTA GUBERNUR BARU PERHATIKAN MASALAH-MASALAH PERTANIAN JAWA TIMUR

Presiden Soeharto berpesan kepada Gubernur baru Jawa Timur Wahono, agar memberikan perhatian besar terhadap masalah-masalah pertanian dalam arti luas, khususnya dalam pengembalian-pengembalian kredit bimas, pengembangan koperasi unit desa dan pengawasannya.

Hal itu diungkapkan Wahono kepada wartawan di Bina Graha Jakarta hari Selasa setelah ia melapor kepada Presiden mengenai tugas barunya sebagai Gubernur Jawa Timur.

Wahono yang sebelumnya menjabat Dirjen Bea dan Cukai, dilantik menjadi Gubernur/Kepala Daerah Jawa Timur 26 Agustus lalu menggantikan Sunandar Priyosudarmo yang kini menjadi Wakil Ketua MPR.

Presiden berpendapat, tunggakan kredit bimas dapat terjadi terutama karena para petugas kurang waspada memonitor penggunaan dana bimas. Pada waktu panen seharusnya petugas mengingatkan para petani mengenai kewajibannya membayar kembali kredit bimas yang telah digunakannya, kata Wahono mengutip pendapat Presiden.

Kepala Negara dalam kesempatan itu juga berpesan agar peranan KUD terus ditingkatkan agar berfungsi sebagaimana diharapkan. Demikian pula di bidang pengawasan, Presiden menekankan agar Gubernur Jawa Timur tidak jemu-jemu melaksanakan pengawasan ketat terhadap aparat di daerahnya.

Memori Sunandar

Kepada wartawan, Wahono mengungkapkan bahwa ketika ia mulai memangku jabatan barunya ia menerima memori besar dan lengkap dari gubernur lama mengenai berbagai aspek pembangunan dan pemerintahan daerah.

"Buku memori itu kira-kira beratnya sepuluh kilogram," katanya sambil tersenyum.

Atas pertanyaan wartawan Wahono mengatakan dari memori itu ia berkesan bahwa mekanisme pemerintahan daerah dan pembangunan di Jawa Timur sudah berjalan baik.

"Saya akan melanjutkan kebijaksanaan yang telah ditempuh Pak Sunandar ," katanya.

Menyinggung soal tingkat kesejahteraan rakyat Jawa Timur, Wahono menyebut pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya telah menyentuh hampir 80 persen penduduk propinsi itu.

"Dalam arti kehidupan rakyat telah berada di atas garis batas kebutuhan fisik minimum. Duapuluh persen lainnya masih harus ditingkatkan dan ini merupakan kewajiban saya untuk menjamin peningkatan kesejahteraan rakyat Jawa Timur’ lanjutnya.

Dalam melaksanakan pembangunan di Jawa Timur, Wahono akan berpegang pada delapan sukses dan trilogi pembangunan yang dirumuskan menjadi H5PP dan 2 K, yaitu pangan, pekerjaan, prasarana, pendidikan dan perumahan ditambah kesehatan dan kesejahteraan rakyat. (RA)

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (30/08/1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 171-172.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.