PRESIDEN: PENERANGAN BUKAN TUGAS RUTIN

PRESIDEN: PENERANGAN BUKAN TUGAS RUTIN [1]

 

Jakarta, Kompas

Tugas2 penerangan tidak merupakan pekerjaan yang rutin. Ia memerlukan sikap yang cekatan. Karena penerangan yang baik tidak menunggu sampai rnasyarakat bertanya tanya mengenai sesuatu masalah, melainkan harus mendahului memberi penerangan yang jelas.

Demikian dinyatakan oleh Kepala Negara dalam sambutan tertulis didepan peserta2 Rapat Kerja Departemen Penerangan di Deppen Jalan Merdeka Barat. Kepala Negara menekankan bahwa untuk itu semua diperlukan kecakapan dan kemauan serta semangat pengabdian kepada masyarakat.

Tanggung Jawab Perlu Dikembangkan

Untuk mengembangkan kreativitas dan untuk memberikan penerangan yang benar kepada masyarakat, maka kehidupan pers yang bertanggungjawab dan bebas perlu dikembangkan pula. Karena kebebasan tanpa tanggungjawab hanya akan menimbulkan kekacauan dan merugikan kepentingan umum, demikian Presiden.

Cukup Berat

Presiden menilai tugas juru penerang “cukup berat”. Ruang lingkup penerangan sangat luas dan untuk itu diperlukan juru2 penerang yang cakap dan mengetahui perasaan2 dalam masyarakat.

Raker Deppen berlangsung dari tanggal 4 sampai dengan 13 Januari. Selama itu akan dibahas masalah2 yang menyangkut peningkatan operasionil penerangan diwaktu-waktu mendatang.

Pada waktu yang sama dibuka pula Musyawarah Kerja Nasional Persatua Wanita Deppen “Dian Ekawati”. (DTS)

Sumber: KOMPAS (06/01/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 271.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.