PRESIDEN SOEHARTO DAN DR HATTA BERTUKAR FIKIRAN UNTUK MEMAJUKAN DAERAH MALUKU

PRESIDEN SOEHARTO DAN DR HATTA BERTUKAR FIKIRAN UNTUK MEMAJUKAN DAERAH MALUKU [1]

 

Jakarta, Antara

Bekas Wakil Presiden Dr. Mohammad Hatta telah mempunyai konsepsi untuk menghidupkan kembali perkebunan2 rempah2 di daerah Maluku sebagai hasil kunjungan ke daerah tersebut baru2 ini selama 10 hari.

Dr. Hatta telah melaporkan hasil2 kunjungannya itu kepada Presiden Soeharto di Jl. Cendana hari Kamis dan selama satu jam mereka bertukar pikiran mengenai masalah2 yang menyangkut usaha2 untuk memajukan daerah Maluku.

Kunjungan Dr. Hatta ke Maluku itu untuk meninjau tempat dia diasingkan pada masa penajajahan Belanda tahun 1930an yaitu di Bandanaira.

Dr. Hatta belum bersedia mengemukakan konsepsinya itu tapi dia mengemukakan kesedihannya melihat keadaan perkebunan rempah2 di daerah Maluku dewasa ini.

Menjawab pertanyaan pers Dr. Hatta mengatakan bahwa dia melihat perbedaan besar keadaan pekebunan2 di Maluku sekarang ini dibandingkan pada masa penjajahan Belanda.

Dr. Hatta mengatakan bahwa usaha memajukan perkebunan2 rempah2 adalah soal perikemanusiaan karena penghasilan rakyat yang bekerja disini ada yang hanya Rp. 500,- sebulan.

Pada masa yang lalu rakyat mendapatkan pekerjaan karena hidupnya onderneming2 tersebut, tapi kini keadaannya menyedihkan. Terbengkalainya perkebunan rempah2 di Maluku menurut Hatta akibat kesalahan management dan orgamsasi.

Dikatakan perlu ada investasi baru untuk memperbaiki keadaan perkebunan2 yang menghidupkan kembali perkebunan2 itu memang tidak akan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, tapi lambat laun kita akan dapat.

“Kalau Belanda dapat menghidupkan onderneming2 kenapa kita tidak”, kata Dr. Hatta.

Masalah Hubungan

Bekas Wakil Presiden RI itu berpendapat bahwa masalah perhubungan terutama kapal2 laut merupakan keinginan rakyat Maluku yang paling menonjol. Rakyat disini merasa terisolir meskipun sekarang ini sarana perhubungan sudah mulai baik dibandingkan waktu2 yang lalu.

Menurut Dr. Hatta pada masa yang lalu pernah kapal layar singgah hanya sebulan sekali di Maluku. Dia melihat sarana perhubungan ini sangat penting untuk memajukan daerah Maluku. (DTS)

Sumber: ANTARA (19/04/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 185-186.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.