PRESIDEN SOEHARTO MENILAI ASEAN SEBAGAI LEMBAGA YANG SANGAT PENTING

PRESIDEN SOEHARTO MENILAI ASEAN SEBAGAI LEMBAGA YANG SANGAT PENTING [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto telah menilai ASEAN (Perhimpunan Bangsa2 Asia Tenggara), sebagai lembaga yang sangat penting artinya, tidak hanya karena dasar hasil2 organisasi itu secara lahiriah, tapi terutama karena jiwa dan semangatnya.

Ketika menerima surat2 kepercayaan dari Dutabesar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Muangthai untuk Indonesia, Kasem S. Kasemsri, di Istana Merdeka hari Rabu, Kepala Negara menganggap kedua faktor tsb. harus selalu dipelihara oleh anggota2 organisasi regional ini.

Presiden yakin, bahwa ASEAN akan dapat membangun proyek2 bersama yang tidak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan anggota2nya, akan tapi dapat pula membantu menciptakan ketahanan Nasional masing2 negara untuk menuju kepada ketahanan regional Asia Tenggara.

“Kita semua gembira bahwa ASEAN setapak demi setapak telah mulai menunjukkan hasil2 yang membesarkan hati”, kata presiden. Presiden melihat prospek penyelesaian masalah Indonesia secara keseluruhan menjadi lebih jelas, dengan dicapainya persetujuan gencatan senjata di Vietnam.

“Yang kita tuju adalah lahirnya Asia Tenggara baru yang dapat berdiri sendiri dan bersama -sama mampu mengurus dirinya sendiri dan tidak membiarkan masa depannya ditentukan oleh kekuatan2 lain dari luar,” demikian Presiden.

Menurut Presiden, Asia Tenggara yang dernikian, dimana tidak ada/tidak ada perasaan saling curiga mencurigai dan tidak ada kehendak campur tangan terhadap urusan dalam negeri negara lain, akan dapat memberi sumbangan positif terhadap perdamaian dunia.

Pidato Dubes Muangthai

Dubes Muangthai M.R. Kasem S. Kasemsri (43 tahun) dalam pidatonya mengatakan, bahwa sudah semenjak lama Indonesia – Muangthai menikmati ikatan2 persahabatan.

Tidak ada alasan bagi kedua bangsa untuk tidak mempunyai pandangan yang sama, perasaan yang agung dan cita2 luhur dalam hidup untuk diabadikan bagi kepentingan perdamaian, kebebasan dan persahabatan diantara bangsa2, terutama diantara bangsa2 Asia Tenggara. Demikian Dubes Muangthai yang baru. (DTS)

Sumber: ANTARA (04/04/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 96-97.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.